Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2021, 15:29 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 54 korban bencana alam gempa bumi Majene dan Kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) asal Jawa Tengah yang berada di Solo Technopark dipulangkan ke daerah masing-masing, Jumat (22/1/2021) siang.

Termasuk lima orang pengungsi yang dinyatakan reaktif berdasarkan swab antigen juga dipulangkan ke daerah asal.

"Semua (pengungsi) dipulangkan ke daerah asal masing-masing," kata Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Evi Maharani Afianto saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Baca juga: RS Lapangan untuk Covid-19 Didirikan di Benteng Vastenburg Solo, Targetnya 7 Hari Selesai

"Yang kemarin ada reaktif itu pun juga diterima dinas kesehatan kabupaten terkait. Mereka akan ditindaklanjuti dinas terkait. Ada lima yang kemarin isolasi karena reaktif," sambung dia.

Para pengungsi itu dipulangkan ke daerah masing-masing dengan alasan ingin segera berkumpul dengan keluarga. Mereka berasal dari Karanganyar, Sukoharjo, Demak, Magelang, dan Sragen.

"Pertimbangan mereka ingin segera berkumpul dengan keluarga besarnya. Di samping itu hasil rapid-nya di antaranya sudah negatif. Dari kesehatan juga melakukan kesehatan dan mereka boleh pulang," kata dia.

Evi juga mengatakan bagi anak-anak korban gempa Majene dan Mamuju telah diberika pendampingan trauma healing guna menghilangkan trauma pascakejadian.

"Tadi pagi sudah dilaksanakan (trauma healing). Secara garis besar mereka tidak trauma berat. Tapi mereka kalau mendengar suara gemuruh masih agak kaget sedikit," kata Evi.

Ke-54 pengungsi diterbangkan dari Makassar menuju Solo, Jawa Tengah bersama 48 pengungsi lainnya asal Jawa Timur menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Para pengungsi itu tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Kamis (21/1/2021) langsung diarahkan untuk melaksanakan pemeriksaan rapid antigen.

Selanjutnya, para pengungsi asal Jateng tersebut dibawa ke Solo Technopark (STP) untuk menginap di sana.

Baca juga: Berisiko Tinggi, Pencarian 3 Korban Gempa Majene yang Tertimbun Longsor Dihentikan

Sebelumnya, Danlanud Adi Soemarmo, Kolonel Nav I Nyoman Suadnyana mengatakan, jumlah pengungsi korban bencana alam gempa bumi Majene dan Mamuju yang diangkut menggunakan pesawat Hercules ada sebanyak 102 orang.

"54 orang asal Jateng dibawa ke Solo Technopark dan 48 orang melanjutkan penerbangan ke Abdulrahman Saleh Malang," katanya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinsos setempat terkait pemulangan 54 orang korban bencana alam di Sulbar asal Jateng.

Untuk menampung sementara para pengungsi itu, kata dia, telah disiapkan Solo Technopark dan Sukoharjo.

"Kami sudah siapkan fasilitas di Solo Technopark dan di Sukoharjo. Informasinya masih ada 14 orang lagi karena masih terkendala gejala Covid-19 sehingga sementara masih di sana," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com