Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban Gempa Majene Terbaring Sakit di Tenda Tanpa Obat

Kompas.com - 19/01/2021, 16:04 WIB
Suddin Syamsuddin,
Khairina

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com- Di tenda pengungsian Sport Center Majene, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, ada seorang perempuan terbaring sakit tanpa perawatan medis.

Sukriani, ibu rumah tangga itu terbaring lemas dalam keadaan meriang dan panas tinggi tanpa perawatan medis di tenda pengungsiannya yang hanya beralaskan terpal.

"Dua hari ini ia sakit. Awalnya meriang kini dia dalam keadaan panas tinggi. Istri saya terserang penyakit saat angin kencang memporakporandakan tenda pengungsian kami," kata Sudirman, suami Sukriani, Selasa (19/1/2021), di tenda pengungsian.

Baca juga: Tiga Orang Diduga Tertimbun Bangunan di 3 Dusun Terisolasi di Majene

Sedih melihat sang istri terbaring lemas, ia hanya bisa pasrah. Sudirman merawat sang istri di tenda pengungsian hanya dengan obat warung yang sangat sulit didapat.

"Sedih rasanya Pak, merawat istri yang sakit di tengah kekurangan pascagempa. Hujan yang terus terjadi membuat kami kedinginan tanpa selimut dan tempat yang layak," ujar Sudirman lirih.

Di tenda pengungsian Sport Center Majene, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan Majene, mengaku kekurangan tenaga medis.

Baca juga: Lagi, Gempa Bumi Ke-39 Kali Guncang Majene dan Mamuju

 

Mereka pun harus berkeliling ke sejumlah tenda pengungsian yang tersebar di Kabupaten Majene.

"Kami di Majene harus berkeliling puluhan tenda pengungsian yang tersebar di sejumlah kelurahan. Setiap kamp pengungsi kami hanya berdiam dalam dua hari sekali," kata Rahma Syam, perawat Puskesmas Totoli, Kabupaten Majene.

Menurut Rahma, sudah ada puluhan pengungsi yang sakit karena cuaca dan kondisi tempat pengungsian.

"Kami catat puluhan pengungsi yang sakit, rata-rata mereka mengalami flu, demam dan batuk," ujar Rahma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com