Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Soal Gempa Besar Mamuju, Kepala BMKG: Seandainya Benar, Aku Sudah Lari Duluan

Kompas.com - 17/01/2021, 17:13 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati yang mengunjungi Mamuju, Minggu (17/1/2021), memastikan isi pesan yang beredar soal prediksi bencana gempa yang lebih besar di Mamuju tidak benar.

Dalam pesan yang beredar di WhatsApp dan media sosial lain, disebutkan BMKG juga menyebut akan ada gempa dengan kekuatan magnitudo 7,0 atau lebih.

Isi pesan itu juga menyebutkan warga yang berada di Mamuju harus keluar dari kota itu untuk menyelamatkan diri. Mengingat, gempa akan disertai tsunami seperti yang terjadi di Palu.

Dwikorita menyebut BMKG tidak pernah memberi analisis seperti itu sesuai rapat yang digelar bersama Forkopimda Sulbar, BNPB, serta Polda dan Kodam.

"Saya mohon masyarakat terutama di Mamuju dan sekitarnya tidak perlu panik dan terpancing terhadap isu apalagi yang mengatakan kekuatannya (gempa) bisa 8,2. Tidak pernah BMKG mengatakan hal seperti itu," kata Dwikorita kepada wartawan di Mamuju, Minggu siang.

Baca juga: Beredar Prediksi Gempa Lebih Besar dan Warga Harus Tinggalkan Mamuju, BMKG: Hoaks

Dwikorita menyebut, yang dikatakan BMKG sebenarnya ialah analisis mengenai gempa susulan yang kurang lebih sebesar gempa pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Namun, potensi yang paling mendekati ialah gempa yang berkekuatan lebih rendah dari gempa pada Jumat dini hari tersebut.

Untuk itu, Dwikorita mengimbau warga tidak perlu keluar dari Kota Mamuju.

"Yang kami imbau adalah jauhi bangunan-bangunan yang mudah runtuh, cari tempat yang aman jauh dari runtuhan bangunan, lereng yang rawan longsor, dan cukup jauh dari pantai," ucap Dwikorita.

"Jadi jangan keluar dari Mamuju karena kami pun ada di sini. Seandainya benar, aku udah lari duluan. Insya Allah Tuhan melindungi," kata Dwikorita.

(Kontributor Makassar, Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com