Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Pengantar Jenazah Ulama di Pasuruan, Polda Jatim Selidiki Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan

Kompas.com - 29/12/2020, 16:18 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyebut tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Pasuruan akan melakukan testing dan tracing kepada warga yang berkerumun saat pemakaman ulama di Kota Pasuruan Minggu lalu.

"Tim Satgas Covid-19 sudah bergerak mulai Senin malam kemarin. Kami akan lakukan testing dan tracing," kata Nico kepada wartawan di Mapolda Jatim, Selasa (29/12/2020).

Tim polisi yang juga termasuk dalam Satgas Covid-19 Jawa Timur juga sedang mendalami dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam peristiwa tersebut.

"Kami juga akan dalami jika ada dugaan pelanggaran protokol kesehatan," terangnya.

Baca juga: Kerumunan Pengantar Jenazah di Pasuruan, Satgas Covid-19: Itu di Luar Dugaan Kami..

Satgas Covid-19 Jawa Timur, kata Nico, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf, namun Satgas Covid-19 juga mengimbau masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.

"Sudah banyak dari saudara kita yang meninggal akibat Covid-19, karena itu sangat penting untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan," ujarnya.

Aksi kerumunan terjadi di Kota Pasuruan Minggu (26/12/2020) lalu. Ribuan warga mengiringi pemakaman Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf dari rumah duka sampai ke komplek pemakaman Masjid Al Anwar Kota Pasuruan.

Baca juga: Pemakaman Ulama di Pasuruan Timbulkan Kerumunan, Kapolda Jatim Perintahkan Tracing Massal

Dalam video yang beredar sejak sehari terakhir, nampak ribuan warga berkopiah putih berkumpul di depan masjid Al Anwar di sekitar alun-alun Kota Pasuruan.

Dalam video berdurasi 2 menit itu, nampak pagar masjid dan papan informasi di depan masjid roboh karena tidak kuat menahan desakan massa pembawa keranda jenazah.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Habib Hasan Assegaf di Pasuruan

Jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur hingga 28 Desember 2020 tercatat sebanyak 81.532 kasus setelah mendapatkan tambahan 784 kasus. Dari jumlah itu, 69.674 kasus (85,46 persen) sembuh, 6.221 (7,63 persen) dirawat, dan 5.637 kasus (6,91 persen) meninggal dunia.

Enam daerah masih berstatus zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19 yakni Tulungagung, Kediri, Banyuwangi, Bojonegoro, Tuban, dan Kota Malang.

Sementara 32 daerah lainnya berstatus daerah zona orange atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19, yakni Kota Surabaya, Kota Batu, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang,

Selanjutnta Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, dan Kota Madiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com