Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Bikin Aksi Bela Rizieq Shihab di Depan Mapolres Sumedang, 20 Menit Blokade Jalan Nasional

Kompas.com - 17/12/2020, 15:42 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Silahturahmi Masyarakat Sumedang Peduli Keadilan Ulama dan Umat, menutup akses jalan nasional penghubung Bandung-Cirebon, tepatnya di depan Mapolres Sumedang di Jalan Prabu Gajah Agung, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Kamis (17/12/2020).

Massa aksi yang dikomandoi Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sumedang ini menutup akses jalan tersebut selama 20 menit.

Sehingga menyebabkan arus lalu lintas macet cukup panjang dari kedua arah.

Baca juga: Ular Picung Masuk Rumah Dinas Bupati Sumedang, Seisi Gedung Panik

Soal tewasnya 6 anggota FPI

Massa aksi menutut agar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menemui mereka di luar atau di halaman depan Mapolres Sumedang.

Kapolres akhirnya menemui massa dan mempersilakan sejumlah perwakilan aksi untuk berdiskusi dengan kepala dingin.

Koordinator Aksi Miftahul Ulla mengatakan, aksi ini dilakukan dengan tuntutan agar pihak berwenang mengusut tuntas insiden yang menewaskan 6 orang anggota PFI di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Miftahul menuturkan, untuk mengungkap peristiwa yang terjadi di Tol Cikampek tersebut, ia menuntut agar segera dibentuk tim pencari fakta dari pihak independen.

"Segera bentuk tim independen yang melibatkan Komnas HAM, LPAI, Komnas Perempuan dan komisioner adhoc dari kalangan sipil yang profesional, independen dan berintegritas," tutur Miftahul, ujar mantan Sekjen DPD FPI Jawa Barat ini kepada sejumlah wartawan di lokasi aksi.

Baca juga: Ambisi Sumedang Jadikan Waduk Jatigede Wisata Kelas Dunia, Ingin Kalahkan Banyuwangi

Minta Rizieq dibebaskan

Miftahul menyebutkan, selain menuntut hal tersebut, pihaknya juga menuntut agar Polda Metro Jaya segera membebaskan Rizieq Shihab, tanpa syarat.

Selain itu, kata Miftahul, pihaknya meminta stop kriminalisasi ulama, stop diskriminasi hukum dan mengembalikan fungsi Polri untuk melayani dan mengayomi masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, menerima segala bentuk aspirasi yang disampaikan peserta aksi.

"Kami jadikan sebagai bahan laporan, bentuk kegiatan yang dilaksanakan masyarakat di Sumedang," kata Eko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com