Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Mencoblos Saat Pandemi Covid-19, Bagaimana Kesan Warga?

Kompas.com - 09/12/2020, 14:47 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi salah satu daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 pada hari ini, Rabu (9/12/2020).

Sebanyak 1.631.564 orang, terdiri dari 829.491 pria dan 802.073 wanita, terdata dalam daftar pemilih tetap yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur.

Namun, suasana pencoblosan di lokasi tempat pemungutan suara (TPS) kali ini berbeda dibandingkan momen pemilihan sebelumnya.

Baca juga: Pilkada Cianjur, Warga Antusias Salurkan Hak Politik di Tengah Pandemi

Di masa pandemi Covid-19 ini, petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) maupun warga pemilih diwajibkan menaati protokol kesehatan Covid-19.

Pantauan Kompas.com di TPS 11 Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, petugas KPPS mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, face shield dan sarung tangan.

Bahkan, salah seorang petugas KPPS tampak mengenakan hazmat.

Ia bertugas mengecek suhu tubuh calon pemilih dengan thermo gun.

Sementara pemilih diwajibkan memakai masker selama di TPS.

Baca juga: Telat Datang ke TPS, Cabub Pandeglang Ini Zikir dan Ziarah Sebelum Nyoblos

Mereka juga diminta membawa alat tulis untuk mengisi daftar hadir.

Sebelum dan setelah menjalani proses pencoblosan, pemilih diminta mencuci tangan di tempat yang telah disediakan pihak penyelenggara.

Safitri (31), salah seorang pemilih menuturkan, dalam Pilkada kali ini dia mendapatkan nuansa baru dan berbeda.

“Kalau mekanismenya sama saja dengan yang sudah-sudah. Namun, sekarang harus pakai masker dan cuci tangan dulu. Antrean juga tadi diatur per 1 meter,” kata Safitri kepada Kompas.com, Rabu.

Sebelum memasuki bilik suara untuk menyalurkan hak pilih, Safitri diminta memakai sarung tangan plastik sekali pakai oleh petugas KPPS.

Ia mengaku tidak merasa terganggu dengan situasi yang ada, termasuk harus memakai sarung tangan saat mencoblos di bilik suara.

Meski demikian, situasi kali ini tidak senyaman pencoblosan pada beberapa tahun lalu.

"Semoga saja suasana pemilihan seperti ini untuk pertama dan terakhir kalinya, dan wabah corona ini bisa segera berakhir," kata ibu dari tiga anak itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com