Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Diusulkan Diganti Jadi Provinsi Sunda, Ini Awal Mula Usulan dan Tanggapan Ridwan Kamil

Kompas.com - 12/11/2020, 17:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Usulan penggantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda kembali ramai didengungkan belakangan ini.

Isu lama ini kembali hangat setelah Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dan Anggota DPD RI Eni Sumarni datang memenuhi undangan sejumlah tokong Sunda pada 12 September 2020 lalu.

Antara lain, Memet H Hamdan, Maman Wangsaatmadja, Iwan Gunawan, Ridho Eisy, Dharmawan Harjakusumah (Acil Bimbo), Andri P Kantaprawira, Ganjar Kurnia (eks Rektor Unpad), Adji Esha Pangestu dan sejumlah tokoh lainnya. 

Baru-baru ini, politikus Partai Gerindra Fadli Zon ikut mendukung rencana tersebut dalam Kongres Sunda di Bandung, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Didesain Ridwan Kamil, Geo Theater Rancakalong Jadi Pusat Seni Budaya Sunda di Jabar

Awal mula usulan: spirit budaya Sunda

Ketua Perubahan Nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Adji Esha Pangestu menuturkan, perubahan nama itu untuk mempertahankan spirit kebudayaan yang selama ini mulai tergerus.

Selama ini, lanjut dia, kata Sunda hanya dikenal sebagai bagian dari suku yang tinggal di wilayah Barat. Padahal, berdasarkan sejarah Sunda mencakup wilayah geografis yang besar mencakup Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya.

"Tahun 1926 penjajah memberi nama menjadi West Java atau Jawa Barat. Saat itu Sunda diberi nama itu untuk penataan perkebunan. Itu usaha mengadu domba masyarakat yang dulu solid, baik dari etnis Jawa, Cina dan India. Bersinergi kuat dan sulit dikendalikan oleh Belanda," ujar Adji.

Baca juga: Soal Sunda Empire, Dedi Mulyadi: Penyakit Sosial Lama dan Akut

Tanggapan Ridwan Kamil: ada banyak budaya di Jabar

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak mempersoalkan wacana tersebut. Namun, hal itu perlu pembahasan panjang dan kesepakatan bersama.

"Terkait provinsi saya harus melihat secara fundamental karena Jawa Barat itu kalau secara judul itu bukan dari Jawa bagian Barat dan Jawa paling barat tentu kan Banten Jadi kalau disebut paling barat yang bukan Jawa Barat tapi Banten," tutur Emil, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.

Menurut Emil, salah satu hal yang perlu dicermati adalah wilayah Jabar terdiri dari beberapa kebudayaan.

"Tapi Jawa Barat itu budayanya ada tiga ada Sunda Priangan, ada Cirebonan yang bahasanya Jawa, ada Betawian. Jadi menyepakati dulu kata Sunda itu harus dipahami disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat di Cirebonan, sekian persen orang Jawa Barat di daerah Betawi. Kalau tidak ada kesepakatan hidup ini tidak akan maslahat. Jadi ini masih panjang lah," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com