Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Dugaan Sabotase dalam Kasus Beras Bansos Tercampur Biji Plastik

Kompas.com - 29/09/2020, 08:10 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Jajaran Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, masih mendalami kasus temuan beras bantuan pangan non tunai (BPNT) yang tercampur biji plastik.

Sejauh ini, polisi telah meminta keterangan sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) dan memanggil pihak suplier.

"Pemeriksaan sementara, mereka (suplier) tidak merasa memasukkan butiran plastik tersebut ke dalam karung beras. Namun, terus kita lakukan pendalaman,” kata Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai kepada Kompaas.com, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Plt Bupati Cianjur Kecewa Ada Beras Campur Biji Plastik

Dikatakan Rifai, pihaknya juga mendalami kemungkinan adanya unsur sabotase dalam kasus tersebut.

“Ada potensi sabotase, bisa saja. Kemungkinan dilakukan pesaing. Namun, hasilnya nanti masih kita lidik apakah ada indikasi ke arah sana atau karena unsur kesengajaan,” ujar dia.

Sementara itu, dalam waktu dekat biji plastik yang ditemukan tercampur dalam beras bantuan pemerintah itu akan dikirim ke Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diperiksa.

“Nanti kita bisa tahu unsur-unsur apa saja yang terkandung di dalamnya. Sejauh ini, belum ada keluhan (kesehatan) dari KPM," imbuhnya.

Baca juga: Kasus Beras Bansos Campur Biji Plastik di Cianjur Dinilai Rawan Politisasi

Diberitakan sebelumnya, warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikejutkan dengan temuan biji plastik yang tercampur pada beras bantuan pangan non tunai (BPNT).

Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang tinggal di Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung itu menemukan biji plastik saat tengah membersihkan beras serta setelah dimasak.

Dari sekarung beras bisa ditemukan 10 sampai 20 biji plastik yang berbentuk bulat pipih dan ukurannya lebih besar dari bulir beras.

Baca juga: Cerita Warga Masak Beras Bansos Bercampur Biji Plastik di Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com