Rumah Sehat Covid-19 di Jakabaring Resmi Ditutup

PALEMBANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya menyebut bahwa saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di wilayahnya mengalami penurunan.

Dengan demikian, Wisma Atlet Jakabaring Palembang yang sebelumnya menjadi tempat perawatan untuk pasien suspek (PDP) dan kontak (ODP) kini secara resmi ditutup.

Penutupan wisma atlet itu juga diumumkan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 044/SE/Dinkes/2020 yang ditandatangani Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 31 Agustus 2020

“Dengan telah menurunnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19, dan penanganan pasien Covid-19 baik ODP maupun PDP sudah mampu diatasi secara langsung oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten/kota maupun rumah sakit rujukan yang ada di provinsi, maka fungsi Rumah Sehat Covid-19 di Jakabaring dihentikan sementara,” kata Mawardi di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Senin (31/8/2020).

Mawardi pun menyampaikan pesan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel agar dapat memberikan perhatian khusus kepada para tenaga medis yang sudah menyumbangkan tenaga, pikiran dan waktu mereka dalam menangani Covid-19.

“Atas segala perhatian, kepedulian dan kerja ikhlas tanpa batas seluruh tim saya ucapkan terima kasih. Pelayanan di Rumah Sehat Covid 19-Jakabaring secara nasional juga dianggap sebagai tempat karantina yang terbaik dalam penanganan Covid-19,” ujar Mawardi.

Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Palembang Terasa Panas, Suhu Tembus 35 Derajat

Sementara itu, Ketua Harian Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring Aufa Syahrizal menambahkan, saat ini masyarakat dapat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Bukan berarti pemerintah lepas tangan untuk menangani Covid-19, akan tetapi prinsipnya rumah sehat ini hanya membantu rumah sakit. Sekarang rumah sakit yang menjadi rujukan sudah siap untuk menampung dan menangani pasien Covid- 19,” kata dia.

Saat ini, jumlah pasien positif corona di Sumatera Selatan berjumlah 4.454 orang.

Rinciannya, pasien yang sudah sembuh sebanyak 3.157 orang.

Kemudian, pasien yang meninggal dunia sebanyak 252 orang.