KOMPAS.com - Nasib naas dialami seorang bocah berusia lima tahun berinisial L di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Pasalnya, hanya karena susah diajak tidur siang dan muntah saat makan, ia dianiaya ibu kandungnya sendiri berinisial Y dan pacar ibunya berinisial A hingga babak belur.
Tak hanya itu, korban juga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Sebab tangan kirinya diketahui mengalami patah tulang.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Haris Jakkin mengatakan, terungkapnya kasus penganiayaan tersebut saat korban ditemukan warga terlantar di sekitar rumahnya dengan kondisi yang sudah memprihatinkan.
Baca juga: Kronologi Ibu Aniaya Anak Kandung Usia 5 Tahun, Dibantu Pacar Pukuli Korban hingga Patah Tangan
Mengetahui hal itu, warga langsung melaporkannya ke polisi terdekat.
Setelah mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan evakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Sehari kemudian, polisi berhasil mengamankan dua tersangka Y dan A saat berusaha kabur ke Banjarmasin.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, kedua pelaku yang tak lain adalah ibu kandung korban dan pacar ibunya itu mengakui perbuatannya.
Saat melakukan penganiayaan itu, menurut Abdoel, keduanya diduga karena terpengaruh narkoba.
Pelaku, kata Abdoel, melakukan penganiayaan terhadap korban sudah berulang kali.
"Pertama pada Senin 17 Agustus sekitar pukul 22.00 WIB. Pelakunya adalah A yang marah karena L tidak kunjung tidur. A mencubit korban sebanyak lima kali di bagian punggung dan paha hingga korban menangis. Ibunya malah ikutan marah dan memukul korban sebanyak tiga kali di bagian paha," ujar Kapolres saat ekspose perkara, Selasa (25/8/2020).
Baca juga: Diduga Salah Tangkap, Bocah 13 Tahun Babak Belur Dianiaya Polisi, Polda: Tidak Sengaja