KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Baolan berinisiatif membantu anak-anak di Pulau Lutungan Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah untuk belajar di rumah.
Selain mengajar membaca, menulis dan berhitung, polisi juga mengantarkan ratusan buku bacaan bagi sekitar 40-an anak usia sekolah di pulau itu.
Dari tepi pantai Pulau Lutungan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, terdengar suara anak-anak membaca dengan suara lantang, seolah berusaha mengalahkan suara deburan ombak.
Belasan anak-anak kelas satu sekolah dasar itu sedang belajar membaca ditemani sejumlah anggota polisi yang hari itu berperan menjadi guru.
Baca juga: Cerita Guru SLB Mendirikan Rumah Baca Cengka Ciko di Pedalaman Manggarai Timur
Menurut Suryanto, seorang warga setempat, para polisi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Baolan itu rutin datang mengajar dan membawakan buku-buku bagi anak-anak usia sekolah di pulau itu sejak Juli 2020 lalu.
Mereka membawa buku-buku itu dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan Dede Tolitoli ke Pulau Lutungan di kelurahan Nalu, Kecamatan Baolan.
Butuh waktu 20 menit untuk menuju pulau yang dihuni 68 keluarga nelayan tradisional.
Anak-anak selalu menyambut kedatangan para polisi itu dengan antusias. Mereka berharap bisa mendapat buku bacaan baru dalam kegiatan belajar di hari itu.
Baca juga: Siswa SMP di Kota Semarang Bakal Dapat Kuota Internet Gratis untuk Belajar Daring
Suryanto menuturkan sejak sekolah diliburkan pada Maret 2020, kegiatan belajar dari rumah oleh anak-anak di pulau itu terkendala oleh ketersediaan buku-buku pelajaran yang tidak memadai.
Tak banyak keluarga nelayan di pulau itu yang memiliki perangkat ponsel pintar berbasis Android. Alhasil, kegiatan belajar anak-anak dilakukan secara luring (offline).
“Selama pandemi corona tidak pernah dikatakan sekolah. Syukur-syukur ada yang dari kepolisian. Pak Polsek Baolan Polres Tolitoli mengadakan kumpul, baca bersama anak-anak di sini. Jadi semua masyarakat yang ada mengucapkan terima kasih,” ujar Suryanto dengan nada haru.
Baca juga: Cerita VW Combi di Yogyakarta, Keliling Desa Berikan Internet Gratis ke Pelajar
Kondisi di Pulau Lutungan mewakili potret kondisi pendidikan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia yang makin tersisih kebijakan pembelajaran daring (online) di tengah masa pandemi virus corona.
UNICEF pada Mei 2020 menyebutkan kebijakan meliburkan sekolah sejak Maret menyebabkan hampir 60 juta siswa di Indonesia kesulitan untuk program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena keterbatasan akses internet, listrik dan opsi pembelajaran.
UNICEF juga menyebutkan rata-rata prosentase jumlah anak di pedesaan yang memiliki komputer dan sambungan internet di rumah mereka kurang dari 15 persen, sedangkan di perkotaan hanya 15 persen.
Baca juga: Dapat Internet Gratis, Siswa Kurang Mampu Belajar di Markas Brimob