Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi Perkuat Toleransi

Kompas.com - 19/08/2020, 15:01 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Masjid Grand Mosque Mohammed Bin Zayed hadiah Pangeran Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi akan memperkuat toleransi di Indonesia.

Masjid ini rencananya dibangun Desember 2020 menempati lahan bekas Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah seluas tiga hektare dengan sertifikat tanah hak pakai tanpa jangka waktu.

"Tanahnya luas, lebih kurang tiga hektare. Ini bisa untuk membangun masjid dan juga islamic center. Dan ini akan memperkuat toleransi yang berkembang sangat baik dan terpelihara di Indonesia," kata Menteri Agama Fachrul Razi saat menghadiri penyerahan sertifikat tanah hak pakai Kemenag No 00051 (lokasi replika Grand Mosque Mohammed Bin Zayed) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Fakta Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi, Didesain Putra Mahkota, Rampung Awal 2021

Masjid digadang-gadang menjadi yang termegah di wilayah Solo Raya dan Provinsi Jawa Tengah ini juga akan memperkuat kerukunan umat beragama.

"Saya pernah ke masjid ini (Grand Mosque Abu Dhabi). Ini memang masjid yang luar biasa. Sangat luas, sangat indah dan terbuka untuk umum," ungkap mantan Wakil Panglima TNI pada periode 1999-2000.

Dia menyampaikan desain pembangunan masjid ditanggung oleh Pangeran Abu Dhabi. Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar dua tahun.

"Semua pembangunan ditangani oleh UEA. Dan ini dalam kaitan memperkuat toleransi kita. Toleransi kita sangat bagus, di UEA juga sangat bagus. Dia akan kerja sama dengan kita. Mereka akan membangunkan itu (masjid) mudah-mudahan semua berjalan baik," jelas dia.

Baca juga: Sertifikat Tanah Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi Ditargetkan Terbit Bulan Ini

Selain pembangunan masjid, jelas Fachrul Razi, banyak kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dengan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

"Ada pertukaran imam juga ada masalah pondok pesantren maupun madrasah. Mudah-mudahan semua berjalan baik. Dengan ini akan memperkokoh tentang Islam Rahmatan Lil Alamin di Indonesia maupun di UEA," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com