KOMPAS.com- Aliqah Kadir (16) remaja asal Radda, Kecamatan Baebunta tak menyangka hari itu banjir di Luwu Utara memisahkan ia dengan ibunya, Misna (42).
Meski air mata tumpah dan terus-menerus berteriak minta tolong, Aliqah tak kunjung menemukan sosok sang ibu hingga kini.
Saat itu secepat mungkin Aliqah dan keluarganya menyelamatkan diri ke gunung.
Ketika menyelamatkan diri, ia bersama dengan ibunya dan saudaranya.
“Waktu banjir datang, saya keluar rumah hendak menyelamatkan diri bersama kakak dan ibu," kata dia.
Baca juga: Jika Mengingat Banjir, Saya Kadang Teriak Tanpa Sadar...