Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelajar Korban Ledakan Bom Ikan Berangsur Membaik

Kompas.com - 03/07/2020, 16:41 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Kondisi tiga pelajar warga Desa Lobutan, Kecamatan Totikum Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, berangsur membaik.

"Saat kejadian itu mereka sempat pingsan. Tapi beberapa hari setelah dirawat, kondisi mereka mulai sadar dan membaik," kata Kapolres Banggai Kepulauan (Bangkep) AKBP Reja A Simanjuntak saat dihubungi, Jumat (3/7/2020).

Akibat ledakan tersebut, satu dari tiga pelajar tersebut terluka di bagian tangan sebelah kiri.

Baca juga: Rumah Kades di Probolinggo Rusak Akibat Ledakan Bom Ikan

Reja menduga ketiga pelajar tersebut hendak membuat petasan. 

Pasalnya, berdasarkan penyelidikan tim Inafis Polda Sulteng tidak ditemukan adanya bahan baku pembuat bom ikan.

"Petugas tidak menemukan adanya bahan pembuat bom ikan dari TKP maupun kediaman orangtuanya. Tim Inafis hanya menemukan belerang dari korek api sebanyak delapan dus yang dihaluskan dan dimasukkan ke botol, sumbu, saringan teh, benang dan amplas," katanya.

Baca juga: Bom Ikan yang Dirakit Meledak, Tiga Pelajar Alami Luka Bakar Serius

Diberitakan sebelumnya, naas bagi tiga pelajar di Desa Lobuton, Kecamatan Totikum Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah.

Saat tengah meracik bom untuk menangkap ikan, tiba-tiba bom ikan racikannya meledak.

Peristiwa itu terjadi Rabu (1/7/2020), sekitar pukul 15.20.

Tiga pelajar tersebut berinisial NH (16), RF (9) dan NW (13).

Kapolres Bangkep AKPB Reja A Simanjuntak melalui pesan WhatsApp membenarkan peristiwa tersebut.

"Tim Inafis Polres masih di TKP untuk melakukan lidik. Nanti hasil dari tim Inafis akan saya sampaikan," kata Kapolres Reja, Kamis (2/7/2020).

Dugaan sementara, tiga orang anak tersebut meracik anak korek api yang dihaluskan dan dimasukan ke dalam botol.

Satu orang dirawat di Puskesmas Totikum, dua pelajar lainnya dilarikan ke RSUD Salakan, Bangkep karena mengalami luka yang cukup serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com