BANDUNG, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) level Provinsi Jawa Barat selesai. Masyarakat pun kini masuk dalam era adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Selain angka reproduksi Covid-19 yang relatif terkendali, pencabutan PSBB juga diharapkan mampu menggerakkan lokomotif ekonomi yang sempat mati suri diterpa pandemi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pada dasarnya hampir seluruh kegiatan ekonomi masyarakat sudah dihidupkan kembali.
Menurut dia, jika aktivitas ekonomi tak dibuka, kemungkinan besar stabilitas ekonomi Jabar merosot hingga minus 2 persen.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 25 Juni 2020
"Semua kegiatan ekonomi sudah kami hidupkan lagi. Kami berharap ekonomi tumbuh bisa positif 2 persen. Karena kalau tidak dilakukan tindakan, pengangguran makin lama yang tak berpenghasilan makin banyak maka pertumbuhan bisa turun di minus 2 persen," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (26/6/2020).
Dorongan serupa juga berlaku bagi badan usaha milik daerah (BUMD) Jabar. Ia berharap BUMD juga aktif untuk mempercepat roda ekonomi di Jabar.
"Termasuk BUMD juga setelah tiga bulan kegiatan banyak terhenti, kami dorong sehingga berita baiknya Migas Hulu punya proyek di Kalimantan itu bagian pendorongan kita terhadap BUMD agar proaktif bergerak untuk membangkitkan ekonomi di Indonesia dan Jabar," tuturnya.
Baca juga: Kejar Rasio Pengetesan Covid-19, Pemprov Jabar Akan Beli Mobil PCR Keliling
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani menuturkan, pencabutan PSBB mesti tetap diimbangi pemeriksaan masif dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan guna mengantisipasi adanya gelombang kedua Covid-19.
"Gugus Tugas Covid-19 Jabar tetap melakukan langkah antisipasi kemungkinan terjadinya second wave. Di antaranya memperkuat kegiatan pencegahan, pengetesan dan pelacakan, serta tetap menjaga akses dan kualitas pelayanan di fasyankes terutama rumah sakit rujukan," kata Berli.
Ia pun memastikan pengawasan pun tak kendur, khususnya di level kabupaten dan kota. Sebelumnya, Gugus Tugas pun telah menerjunkan 627 ambulans Covid-19 untuk melaksanakan tes masif di tempat yang berpotensi menjadi penularan Covid-19, seperti di pasar, tempat wisata, dan terminal yang menjadi gerbang keluar masuk menuju Jabar.