Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Korban akibat Benang Layangan Melintang di Jalan

Kompas.com - 12/06/2020, 15:57 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Maraknya warga khususnya anak-anak yang bermain layangan di sembarang tempat menjadi perhatian aparat kepolisian.

Pasalnya, benang layangan yang digunakan tersebut dinilai dapat membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Bahkan di Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini seorang pengguna jalan tewas setelah lehernya tersayat benang layangan tersebut.

Korban meninggal karena jeratan itu menyebabkan urat lehernya hingga terputus.

Berikut ini sejumlah kasus yang dirangkum Kompas.com akibat benang layangan yang melintang di jalan.

Urat leher putus

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).

Nasib naas dialami warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, bernama Yohanis Budi Santoso (21).

Pasalnya, ia tewas setelah lehernya tersayat benang layangan yang melintas di Jalan Tangkuban Perahu, pada Kamis (11/6/2020) sore.

Dikatakan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi, saat itu korban melintas di kawasan tersebut dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki bernopol AD 2393 QF dari arah selatan ke utara.

Akibat terkena jeratan benang layangan pada lehernya itu, korban diketahui hingga terjatuh dari kendaraan.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, namun naas nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Baca juga: Pengendara Motor di Solo Tewas Terjerat Benang Layangan, Urat Leher Nyaris Putus

Dari informasi yang didapat, korban meninggal akibat lehernya terkena sayatan benang layangan itu hingga menyebabkan urat lehernya putus.

"Korban meninggal di rumah sakit," kata Afrian saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau para orangtua untuk selalu mengawasi anaknya untuk tidak bermain layangan di sembarang tempat.

"Kalau ingin bermain layang-layang di lapangan. Jangan di jalan karena bisa membahayakan orang lain," ungkap Afrian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com