Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Korban akibat Benang Layangan Melintang di Jalan

Kompas.com - 12/06/2020, 15:57 WIB
Setyo Puji

Editor

Terjerat benang hingga jatuh dari motor

Seorang warga Denpasar, Bali, bernama i Gusti Agung Devananda Praditya (20), mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di Simpang Noja, Kesiman, Denpasar.

Peristiwa naas tersebut terjadi Sabtu (16/5/2020).

Korban terjatuh dari kendaraan karena lehernya terjerat benang layangan.

Selain mengalami luka akibat jatuh dari kendaraan, leher korban juga mengalami luka karena terkena sayatan benang layangan tersebut.

"Korban luka pada leher terkena tali layangan saat berkendara. Kami rawat di TKP," kata Kepala BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ari Wibawa saat dihubungi, Rabu (20/5/2020).

Akibat peristiwa itu, Ida berharap agar warga tidak sembarang tempat saat memainkan layangan. Sebab benang yang digunakan dapat membahayakan para pengguna jalan.

Baca juga: Gara-gara Layangan, Pria Ini Jatuh dari Motor, Tajamnya Benang Lukai Leher

Dua pengguna jalan menjadi korban

Perajin melakukan proses ngeteng atau memindahkan benang dari kelos yang diatur sedemikian rupa ke dalam bingkai menjadi bentuk untaian di Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018). Selain terkenal dengan kerajinan seni ukir dan Pulau Karimunjawa sebagai destinasi wisata lautnya, Jepara juga menyimpan daya tarik lain yakni tenun ikat Troso, kerajinan kain tradisional yang sudah dimiliki warga desa setempat sejak 1935.ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO Perajin melakukan proses ngeteng atau memindahkan benang dari kelos yang diatur sedemikian rupa ke dalam bingkai menjadi bentuk untaian di Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018). Selain terkenal dengan kerajinan seni ukir dan Pulau Karimunjawa sebagai destinasi wisata lautnya, Jepara juga menyimpan daya tarik lain yakni tenun ikat Troso, kerajinan kain tradisional yang sudah dimiliki warga desa setempat sejak 1935.

Dewi Anggraini, warga Bekasi, mengalami luka di bagian leher saat melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi, Kamis (18/6/2015).

Luka di lehernya tersebut akibat terkena jeratan benang layangan yang melintas di jalan.

Meski saat itu ia sudah mengenakan pakaian standar, seperti jaket dan helm, namun benang tersebut diketahui tetap melukai lehernya. Bahkan, hingga menyebabkan berdarah.

Dilansir dari Kompas.com, saat kejadian itu diketahui selain dirinya juga ada pengguna jalan lain yang mengalami kondisi serupa.

"Ada bapak-bapak juga kena lehernya, tapi dia tahan pakai tangan. Tangannya luka juga karena dia pakai buat benerin benangnya," ujar Dewi.

Baca juga: Pencarian Benang Layangan Penjerat Leher di Bekasi yang Ramai di Facebook

Pengalamannya terjerat benang itu, lalu ia tuliskan di akun Facebook miliknya. Dengan harapan, masyarakat dapat lebih berhati-hati dan ada tindak lanjut dari aparat keamanan.

"Buat temen temen semuanya...Be aware tiap kalian lewat jalan Baru bekasi...i gusti ngurah rai ..yg sepanjang rel kereta commuter. Kejadian apes barusan menipa ane... Ane pulang kampus dari jkt selatan ,,pulang ke bekasi barat,perumnas 1...jalur pulang ane selalu lewat pasar minggu-BKT-jalan baru. Siang ini agak apes . Lagi nyetir di jl baru itu...dgn kecepatan standar 40km/jam, Leher ane tiba tiba kejerat BENANG LAYANGAN YG GELASAN," tulis Dewi di akunnya.

"ane yg ga bisa ngerem mendadak akhirnya tadi pasrah ama allah udah nyebut kalimat syahadat ..krn pasrah ane tau tu benang tajem bangettttt apalagi dgn kecepan motor kan jd setajam silet pasti bisa mutusin uratm urat di leher n mengakibatkan pendarahan. Akhirnya setelah kejerat ,ane bisa ngerem ...tupun udah nahan pedih leher," tambah Dewi.

Penulis : Jessi Carina, Imam Rosidin, Labib Zamani | Editor : David Oliver Purba, Ana Shofiana Syatiri, Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com