Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Profesi Nakes Laporkan Akun yang Rendahkan Perjuangan Lawan Corona

Kompas.com - 06/06/2020, 00:45 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Sejumlah akun media sosial Facebook dilaporkan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Gorontalo ke polisi.

Akun tersebut dianggap merendahkan profesi tenaga kesehatan (nakes) yang tengah menangani pandemi Covid-19 dan mereka dianggap menyebarkan berita bohong  (hoaks) yang merugikan paramedis.

“Akun yang kami laporkan adalah mereka yang menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian terkait profesi perawat,” kata Rhein Junaid, Ketua PPNI Provinsi Gorontalo, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Penerima Bantuan Pemerintah di Gorontalo Wajib Berkebun

Rhein Junaid melaporkan sejumlah akun Facebook tersebut di Mapolda Gorontalo pada Kamis (4/6/2020).

Bersamaan dengan laporan PPNI, sejumlah organisasi profesi juga melaporkan hal yang sama, organisasi tersebut adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Provinsi Gorontalo.

Rhein mengakui akun yang dilaporkan organiasi profesi ke kepolisian ada yang sama, juga ada yang lain, sesuai hasil monitoring organisasi masing-masing.

“Kami bertemu Ketua IDI Pak Irianto Dunda dan Ketua PDGI Ibu Fitri di Polda,” ujar Rhein Junaid.

Dalam laporan ini, sejumlah cetakan hasil tangkapan layar dijadikan bukti.

Rhein berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati, bijak menggunakan media sosial.

“Kami terbuka untuk dikritik, namun kalau sudah memaki dengan kalimat yang kasar ini sangat menyakitkan tenaga kesehatan,” tutur Rhein Junaid.

Rhein sangat menyayangkan oknum masyarakat yang tidak bijak bersosial media di saat para tenaga kesehatan bahu-membahu berjuang menangani wabah Covid-19.

Dengan menangani kasus Covid-19 ini tenaga medis banyak yang terpapar, bahkan ada yang gugur tertular virus corona.

“Karena media sosial dapat diakses oleh siapapun dan di manapun berada, ini mengkhawatirkan jika timbul ketidakpercayaan kepada tenaga kesehatan, bahkan ada yang menulis status akan mengusir tenaga medis, menghadang dengan senjata tajam atau bentuk kekerasan lain terhadap tenagqa kesehatan,” jelas Rhein Junaid.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com