Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan, Jam Kerja Tim Medis RSUD di Bengkulu Dikurangi

Kompas.com - 05/06/2020, 10:02 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Tim Kajian Epidemiologi dan Imunologi Covid-19 Provinsi Bengkulu memberikan sejumlah rekomendasi dalam upaya penanganan covid-19 di Provinsi Bengkulu.

Rekomendasi dimaksud meliputi pelaksanaan rapid test massal dan pengurangan jam kerja tenaga medis.

Ada beberapa rekomendasi yang disampaikan, di antaranya adalah pelaksanaan rapid test secara massal untuk screening dengan cara menyisir kelompok-kelompok yang berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan di rumah sakit, pegawai dinas kesehatan maupun tim medis puskesmas.

Baca juga: Kasus Pasien Kritis Ditolak 4 RS di Bengkulu, Ini Penjelasan Dinkes dan Pimpinan RS

 

Termasuk aparat polisi, pejabat publik, ulama dan pedagang pasar yang notaben memiliki banyak interaksi.

Selanjutnya pembagian jam kerja (shift) bagi tenaga kesehatan yang selama ini dilakukan 8 jam per hari akan dikurangi menjadi 6 jam dan dibagi menjadi 4 shift dalam sehari.

“Setalah kami kaji ternyata shift delapan jam sehari itu terlalu lama, apalagi mereka mengenakan alat pelindung diri, tentu ini berisiko bagi tenaga medis. Karenanya, kami mengusulkan pengurangan jam kerja, tapi shiftnya ditambah,” ungkap Ketua Tim Ahli Percepatan Penanggulangan Wabah Covid-19 Provinsi Bengkulu Tonny Cortis Maigoda dalam rapat bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bertempat di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (4/6/2020).

Pihaknya juga membahas rencana pemberian sanksi bagi yang tidak menggunakan masker. Hal itu agar protokol kesehatan benar-benar menjadi perhatian.

Gubernur Rohidin menyambut baik berbagai rekomendasi tersebut sebagai acuan pengambilan kebijakan Pemda Provinsi Bengkulu.

“Ini menjadi perhatian kita bersama, seperti halnya penggunaan masker yang digagas akan ada reward and punishment ataupun pelaksanaan rapid test secara massal, hingga penambahan shift para nakes ini semua akan dicermati,” ungkap Gubernur Rohidi.

Poin yang juga ikut dibahas bersama tim ahli ini setiap kabupaten/kota harus melakukan bedah kasus harian terhadap pasien yang terkonfirmasi positif untuk dilakukan kontak tracing kepada seluruh orang yang kontak dengan kasus terkonfirmasi, baik kontak serumah maupun lingkungan.

Baca juga: Pemprov Bengkulu Buka Kembali Layanan Semua Poli di RSUD M Yunus

Termasuk pemeriksaan swab terhadap seluruh hasil rapid test yang reaktif dan seluruh orang yang berkontak dengan kasus konfirmasi (hasil dari kontak tracking).

Bagi kasus yang konfirmasi posistif, lakukan penangannya sesuai SOP dan pastikan tidak menjadi sumber penularan kepada orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com