Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Remaja Tewas Setelah Pesta Minuman Keras Saat Malam Takbiran

Kompas.com - 26/05/2020, 14:41 WIB
Iqbal Fahmi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Dua remaja asal Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal setelah menenggak minuman keras oplosan saat malam takbiran.

Dua remaja berinisial SH (18) dan FR (18) itu menggelar pesta mninuman keras oplosan bersama lima temannya pada Sabtu (23/5/2020) sekitar pukul 21.00-23.30 WIB.

Baca juga: Viral, Kisah Driver Ojol Tak Dibayar Setelah Antar Penumpang dari Denpasar ke Bangli

Pestadigelar di Jalan Ragabangsa Bantarbarang-Klapa, Desa Bantarbarang.

Kapolres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Muchamamad Syafii Maulla mengatakan dua korban membeli 10 botol minuman keras jenis vodka dan 10 botol minuman bernergi di daerah Kejobong.

Setelah membeli minuman itu, mereka mengajak lima kawannya untuk menggelar pesta.

"Salah satu korban sempat menambahkan satu dus obat batuk sachet pada minuman itu. Korban Syarif dan Fariz yang meminumnya, sedangkan lima rekannya tidak minum minuman campuran itu," kata Syafii saat dihubungi, Selasa (26/5/2020).

Pesta miras itu berakhir sekitar pukul 23/00 WIB. Setelah selesai, kumpulan remaja itu pergi ke musala Al Ikhlas untuk mengikuti takbiran hingga Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.

Pada Minggu petang, SH mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Korban dibawa ke RSUD dr Goetheng Tarunadibrata Purbalingga oleh perangkat RT setempat.

"Namun tak lama sampai di rumah sakit, nyawanya tak tertolong. Korban meninggal sekitar pukul 22.00 WIB," katanya.

Sehari berselang, pada Senin (25/5/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, FR juga mengalami gejala serupa. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Purbalingga oleh keluarganya.

Baca juga: KKB Memperluas Wilayah ke Intan Jaya, Polisi: Anggota Sekitar 50 Orang dengan Senjata Perang

Nahas, FR meninggal sekitar pukul 19.45 WIB.

“Peristiwa itu baru dilaporkan ke polisi pada Senin malam oleh perangkat desa setempat, Risbianto. Kami masih mendalami kasus ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com