Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Dijemput Kapolsek ke RS, PDP Berteriak, Meronta dan Menangis

Kompas.com - 02/05/2020, 14:58 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tiga orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menolak dibawa ke RSUD Getas Pendowo, Grobogan.

Tiga orang itu adalah satu keluarga. Mereka yakni ibu berusia 39 tahun dan dua anaknya yang berusia 23 tahun dan 11 tahun.

Sedangkan, sang kepala keluarga yang merupakan kuli bangunan, lebih dahulu dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Kuli Bangunan Positif Corona, Mudik dari Jakarta tapi Bohong, Bikin Puluhan Pekerja RS Ikut Rapid Test

Berteriak dan menangis

Ilustrasi virus corona, Covid-19 di IndonesiaShutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia
Kapolsek Karangyung AKP Lamsir mengatakan, peristiwa penjemputan itu terjadi pada Kamis (30/4/2020) siang.

"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir.

Saat dijemput, perdebatan antara PDP dengan Kapolsek serta petugas terjadi.

Tiga orang tersebut bersikeras menolak dibawa ke rumah sakit.

"Jadi, kalau imunnya tidak sehat kalian tertular! Kalian tahu tidak ?" tegas Lamsir di hadapan para PDP.

Meski telah diberi penjelasan, ketiganya tetap menolak.

Mereka bahkan menangis dan berteriak saat digandeng aparat memasuki ambulans.

Meski tak mudah, ketiganya berhasil dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Baca juga: Satu Keluarga Reaktif Rapid Test Tolak Dibawa Ambulans, Akhirnya Dijemput Kapolsek

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com