Salin Artikel

Menolak Dijemput Kapolsek ke RS, PDP Berteriak, Meronta dan Menangis

Tiga orang itu adalah satu keluarga. Mereka yakni ibu berusia 39 tahun dan dua anaknya yang berusia 23 tahun dan 11 tahun.

Sedangkan, sang kepala keluarga yang merupakan kuli bangunan, lebih dahulu dinyatakan positif Covid-19.

"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir.

Saat dijemput, perdebatan antara PDP dengan Kapolsek serta petugas terjadi.

Tiga orang tersebut bersikeras menolak dibawa ke rumah sakit.

"Jadi, kalau imunnya tidak sehat kalian tertular! Kalian tahu tidak ?" tegas Lamsir di hadapan para PDP.

Meski telah diberi penjelasan, ketiganya tetap menolak.

Mereka bahkan menangis dan berteriak saat digandeng aparat memasuki ambulans.

Meski tak mudah, ketiganya berhasil dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Namun mereka kukuh menolak dirawat.

Pihak rumah sakit juga akan melakukan tes swab untuk menindaklanjuti rapid test dan memastikan kondisi mereka.

"Awal mulanya hasilnya non reaktif dan kami minta isolasi mandiri. Namun hasil rapid test yang kedua, ketiganya reaktif dan harus kami rawat ke RSUD Getas Pendowo,. Ketiganya akan kami swab juga," jelas Slamet.

Mereka bertiga, kata Slamet, adalah istri dan anak kuli bangunan yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 setelah mudik dari Jakarta.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/02/14582191/menolak-dijemput-kapolsek-ke-rs-pdp-berteriak-meronta-dan-menangis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke