Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Tuminting Manado Rusuh, 1 Napi Meninggal karena Syok, Satu Tertembak Peluru Karet

Kompas.com - 13/04/2020, 16:11 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Satu narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, meninggal pascarusuh pada Sabtu (11/4/2020) lalu.

Sedangkan satu narapidana lain kena tempak dengan peluru karet.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulut Edy Wardoyo mengatakan, setelah dikonfirmasi ke rumah sakit, satu narapidana yang meninggal bukan karena terjangkit virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Napi Pelaku Kerusuhan di Lapas Tuminting Manado Diancam Sanksi Pidana

"Jadi, pada waktu terjadi kerusuhan terus diambil tindakan oleh aparat, dia mengalami syok berat. Bahkan, waktu itu diukur tensinya itu 190," kata Edy saat diwawancara di Kanwil Kemenkumham Sulut, Senin (13/4/2020) sore.

Ia menambahkan, narapidana tersebut juga ada gejala sakit sesak napas.

"Hasil otopsinya sementara begitu, tapi nantinya secara resmi akan keluar selama 14 hari hasilnya," sebut Edy.

Narapidana tersebut kini telah dimakamkan di daerah Teling Atas, Manado, oleh Persekutuan Gereja Katolik.

Edy juga menjelaskan, menurut informasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina di Manado, narapidana ini bukan warga negara Filipina.

"Tapi, warga negara Indonesia, yang berasal dari Sangihe," sebutnya.

Edy mengaku, memang yang bersangkutan tidak memiliki dokumen warga negara asing.

"Legal standing tidak ada sama sekali. Dia tidak bisa bahas Filipina. Kalau bahasa Indonesia dia fasih," ungkapnya.

Baca juga: Ada 11 Narapidana Otak Kerusuhan dan Pembakaran Lapas Tuminting Manado

Pihak Kanwil Kemenkumham Sulut menyebutkan, pada saat di kejaksaan, narapidana yang meninggal itu dinyatakan orang asing.

Tapi, pada putusan pengadilan, dia seorang warga negara Indonesia.

Kalau narapidana yang mengalami luka tembak, ujar Edy, dirinya belum menyaksikan secara langsung.

"Tapi, menurut informasi bukan tembakan langsung, itu tembakan nyasar. Bukan peluru tajam, tapi peluru karet. Kondisinya sekarang sudah sehat," bebernya.

Dikatakan, para petugas di lapas memang dilengkapi senjata yang dikeluarkan dalam keadaan darurat.

"Jadi, tidak serta merta berwenang mengeluarkan senjata. Dalam keadaan darurat seperti kemarin baru bisa," ucapnya.

Sipir juga dipersenjatai pistol.

"Pistol ada. Ada yang stand by ada yang tidak. Dilihat dari situasi dan kondisinya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com