KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

10 Pasien Covid-19 Sembuh, Kota Semarang Lanjutkan Tren Positif Tangani Virus Corona

Kompas.com - 08/04/2020, 22:16 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comKota Semarang terus melanjutkan tren positif dalam upaya penanganan coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang disebabkan virus corona.

Salah satu tren postif dapat dilihat dari terus bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh. Saat ini, ada 17 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Jumlah itu didapat secara beruntun hanya dalam delapan hari sejak pertama kali Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengumumkan adanya pasien sembuh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wonosegoro (RSWN).

Bahkan Rabu (8/4/2020), tidak tanggung-tanggung, langsung ada 10 pasien positif Covid-19 di empat rumah sakit Kota Semarang yang dinyatakan sembuh.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh Terus Bertambah, Pemkot Semarang Optimis Lawan Pandemi Ini

"Pagi ini ada tiga pasien positif yang sembuh dari Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang (RST), RS Tugurejo, dan Rumah Sakit Dokter Karyadi (RSDK),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dalam keterangan tertulis.

Pihaknya kemudian mendapat data yang menyatakan ada tujuh pasien lagi yang sembuh, sehingga total pasien sembuh Covid-19 di Kota Semarang bertambah 10 orang dalam satu hari.

Ia melanjutkan kesepuluh pasien sembuh itu terdiri dari satu pasien RST, dua pasien Rumah Sakit Tugrejo, tiga pasien RSDK, dan 4 pasien Rumah Sakit St. Elisabeth.

Sementara itu, masih ada 21 dari 54 pasien positif Covid-19 di Kota Semarang yang tengah dalam perbaikan klinis.

Baca juga: Ekonomi Semarang Lesu, Wali Kota Hendi Diskon Tarif PDAM dan Gratiskan Retribusi

Sebanyak 21 pasien itu kini tinggal menunggu hasil tes SWAB dengan hasil negatif untuk dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Meski demikian, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, perjuangan Kota Semarang melawan Covid-19 masih harus dilanjutkan bersama-sama.

"Saya tidak mengharapkan setelah ada banyak kabar pasien yang dinyatakan sembuh, lalu masyarakat menjadi kendur dalam physical distancing,” ujar Hendi (sapaan akrab Hendrar Prihadi).

Menurut dia, tren positif itu harus menjadi momentum agar masyarakat lebih tertib guna makin cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com