Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah, Dua Balita di Brebes Meninggal

Kompas.com - 07/04/2020, 13:04 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Dua anak berusia 5 dan 7 tahun warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meninggal dunia karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Brebes dr. Sartono melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso mengungkapkan, kedua balita yang merupakan warga Kecamatan Brebes meninggal di bulan Februari dan Maret.

"Ada dua korban meninggal di bulan Februari dan Maret. Anak-anak, usia 5 dan 7 tahun," kata Imam Budi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Sejak Januari 2020, 17 Meninggal karena Demam Berdarah di Jawa Tengah

Imam Budi mengemukakan, sejak Januari hingga akhir Maret tercatat ada 87 kasus DBD. Rinciannya, di bulan Januari 19 kasus, Februari 44 kasus, dan Maret 24 kasus.

Tingginya angka DBD membuat pihaknya terus menggencarkan upaya preventif untuk menekan kasus DBD.

Salah satunya melalui pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukam pihak puskesmas.

Pasalnya, sebaran kasus DBD di Kabupaten Brebes kini merata di 17 kecamatan. Pengasapan juga akan dilakukan hingga dua pekan ke depan

"Sebelumnya kasus DBD paling banyak ditemukan di wilayah utara dan tengah. Sekarang sudah ditemukan juga di wilayah selatan," kata Imam Budi.

Baca juga: Demam Berdarah di NTT Sebabkan 21 Orang Meninggal

Menurut Imam Budi, masa inkubasi terinfeksinya virus DBD bisa terjadi dalam waktu 4 hingga 8 hari setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti.

Menurut Imam Budi, meski DBD bisa diobati, namun penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kematian.

Gejala awal DBD diawali dengan demam tinggi yang datang secara tiba-tiba disusul dua gejala lainnya atau lebih.

"Gejala DBD di antaranya demam tinggi, sakit kepala, pegal linu, mual, nyeri sendi bintik-bintik merah pendarahan di gusi, mimisan, serta sakit perut," terang Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com