Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah, Ibu Hamil dan Anak 10 Tahun Meninggal

Kompas.com - 13/03/2020, 16:47 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL,KOMPAS.com - Dua warga Kota Tegal, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah dirawat di dua rumah sakit berbeda karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam sepekan ini.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PPP) Dinas Kesehatan Kota Tegal, Imam Sahadat, mengungkapkan, kedua pasien yang meninggal tersebut adalah seorang ibu muda yang tengah hamil dan berusia 22 tahun serta seorang anak berusia 10 tahun.

“Identitas lengkap tidak bisa disampaikan. Yang jelas pertama pasien ibu hamil usianya 22 tahun, dan seorang anak usia 10 tahun yang baru meninggal kemarin Kamis (12/3/2020). Keduanya dirawat di RSUD Kardinah, dan RSIU Harapan Anda,” kata Imam, ditemui di Kantor Dinas Kesehatan setempat, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Sejak Januari 2020, 17 Meninggal karena Demam Berdarah di Jawa Tengah

Imam mengungkapkan, sejak Januari hingga 12 Maret 2020, tercatat ada 15 kasus DBD.

“Kalau sampai akhir Februari ada 12 kasus. Pertengahan Maret ini bertambah 3 kasus lagi. Dua di antaranya itu meninggal dunia,” kata Imam.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tegal Yuli Prasetya menambahkan, sebelumnya sepanjang tahun 2019, tercatat ada 90 kasus DBD. Tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, kasus DBD di tahun 2019 cenderung lebih tinggi, yakni di bulan Februari 2019 mencapai 15 kasus, sedangkan di Februari 2020 hanya 12 kasus.

Meski demikian, kata Yuli, Kota Tegal yang masuk dalam wilayah endemis demam berdarah sehingga perlu harus diwaspadai.

Baca juga: Sejak Awal 2020, Lima Anak di Bogor Meninggal karena Demam Berdarah

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Tegal terus menggencarkan upaya pencegahan dan sosialisasi.

Termasuk dengan fogging atau penyemprotan dengan pengasapan untuk membunuh nyamuk atau pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Kami ajak warga setidaknya empat sampai lima kali dalam sepekan untuk membersihkan sarang nyamuk. Warga juga kami ajak menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujar Yuli.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com