Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Jenazah PDP Virus Corona di Kalbar Terapkan Standar Pasien Terinfeksi

Kompas.com - 21/03/2020, 18:19 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pasien dalam pemantauan (PDP) yang meninggal di Pontianak, Kalimantan Barat, penanganan jenazahnya menerapkan standar pasien terinfeksi.

Pemandian jenazah pasien ini melibatkan anggota keluarganya, tapi dipantau ketat oleh Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso Pontianak.

"Ada penanganan khusus, jadi dibungkus dengan plastik sehingga cairan tubuh pasien tidak keluar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).

Baca juga: Satu PDP Virus Corona di Kalbar Meninggal Dunia

Harisson menjelaskan, pasien dalam pengawasan berusia 69 tahun tersebut meninggal dunia di RSUD Soedarso Pontianak, Sabtu sekitar 07.30 WIB.

Hingga kini Dinas Kesehatan Kalimantan Barat masih menunggu hasil uji laboratorium pasien tersebut, sehingga belum dapat dipastikan apakah positif Covid-19 atau bukan.

"Masih dicurigai (Covid-19). Namun jika melihat perjalanannya ke Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sama sekali tidak ada orang dari luar negeri," kata Harisson.

Selain itu, keluarga pasien juga sudah dicek dan tidak ada yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Tapi kami masih menunggu hasil uji laboratorium," ujar Harisson.

Baca juga: Ilmuwan AS Kembangkan Tes Darah Deteksi Antibodi terhadap Virus Corona

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berusia 69 tahun, masuk Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, Kalimantan Barat karena mengeluhkan demam dengan nafas sesak, Jumat (20/3/2020).

Dia memiliki riwayat berkunjung ke Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dalam rangka menghadiri Sajadah Fajar, Minggu (1/3/2020).

Kemudian, pada Jumat (13/3/2020), dia mengalami batuk dan demam. Kemudian, Jumat tadi dibawa ke Rumah Sakit Antoen Soedjarwo Pontianak dan akan dipindahkan ke RSUD Soedarso Pontianak.

"Saat dirontgen dia menderita pneumonia berat dan ada gambaran leukopenia," ujar Harisson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com