KOMPAS.com- Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya mengembangkan bilik sterilisasi corona.
Ide pembuatan bilik sterilisasi ini diprakarsai oleh Rektor IT Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono.
Ide tersebut muncul setelah adanya permintaan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Baca juga: Klarifikasi Tes dan Perawatan Corona Gratis di Surabaya, Pemkot Hanya Tanggung Biaya Swab
Bilik tersebut bisa dimasuki oleh satu orang secara bergantian.
Orang yang masuk akan disemprot dengan disinfektan.
Kuman maupun virus yang menempel di tubuh maupun pakaian setiap orang, bisa kembali steril usai disemprotkan cairan disinfektan melalui blower.
Jika alat tersebut sudah diproduksi massal, setiap orang yang mengunjungi fasilitas publik, rumah sakit, tempat keramaian dan kantor-kantor pemerintah harus lebih dulu masuk ke bilik sterilisasi itu.
Baca juga: Dampak Imbauan Social Distancing, Stok Darah PMI Surabaya Berkurang