KOMPAS.com - Keterbatasan jumlah alat pelindung diri (APD) di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, membuat tenaga medis menggunakan jas hujan plastik saat menangani pasien virus corona.
Pihak rumah sakit mengaku sudah mengajukan bantuan ke Dinas Kesehatan Sukabumi, namun belum membuahkan hasil.
Sementara itu, cerita tenaga medis di RSUD Saiful Anwar di Kota Malang, Jawa Timur, juga menggunggah hati.
Dalam perjuangannya menyembuhkan pasien corona, mereka pun memendam rasa takut akan tertular.
Berikut ini certa di balik perjuangan para tenaga medis, pejuang corona:
Ungky Agus Setiawan (40), salah satu dokter spesialis paru di RSSA Malang, tampak menitikkan air mata saat menceritakan perjuangan para petugas medis merawat pasien yang terjangkit virus corona di RSSA Kota Malang.
Dirinya tahu, tenaga medis sangat berisiko tertular virus mematikan itu.
Tidak mudah, tapi itu yang harus dilakukan para tenaga medis.
“Iya, gimana ya kita sudah disumpah untuk…,” katanya tertegun sambil menitikkan air mata, saat menghadiri konferensi pers di RSSA Kota Malang, Rabu (18/3/2020).
Baca juga: Sambil Menitikkan Air Mata, Petugas Medis Ceritakan Perjuangan Lawan Rasa Takut Tertular Corona
Ungky menjelaskan, di RSSA terdaat 10 pasien kasus corona. Dua orang positif Covid-19, 2 PDP, dan 6 orang dinyatakan negatif.
Selama bekerja, Ungky dan petugas medis lainnya selalu berusaha menerapkan standar operasional prosedur yang berlaku agar terhindar dari penularan virus pasien.
Salah satunya dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, serta meningkatkan imunitas tubuh.
“Kemudian yang paling penting, kita punya optimis dan kerja sesuai dengan porsi. Kalau memang kecapean, ya semua ada batasnya. Kita memang harus jaga kondisi,” katanya.
Baca juga: Cegah Covid-19, Prajurit Kodim Cianjur Semprot Rumah Penduduk