Ungky mengatakan, virus itu memang belum ada obatnya. Namun, dengan imunitas tubuh yang baik dan rasa optimisme, virus itu akan bisa tertangani.
“Kewaspadaan tinggi harus kita jalankan dalam kondisi seperti ini,” ungkapnya.
Lalu, sebagai tim, Ungky dan rekan-rekannya mencoba untuk saling menyemangati satu sama lainnya.
"Saling menyemangati. Rasa takut itu pasti ada, tapi ini kan demi masyarakat semuanya. Kalau tidak kita tangani, siapa lagi yang akan membantu untuk menangani ini,” ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa di Malang Positif Corona, Petugas Lakukan Penelusuran Kontak
Saat bertugas menangani pasien yang terserang virus corona, tenaga medis seharusnya mengenakan APD lengkap, mulai dari penutup kepala, kaca mata google, masker, pakaian, sarung tangan pendek dan panjang serta sepatu bot.
Namun, di RSUD Sekarwangi, para tenaga medis hanya mengenakan jas hujan plastik.
"APD ini memang sudah hampir habis, karena memang sekali pakai langsung dibuang," ungkap Direktur RSUD Sekarwangi dr Albani Nasution dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Kamis (19/3/20200.
Baca juga: Mulai 23 Maret, Pelajar di DIY Belajar Secara Online di Rumah
Albani mengatakan, harga untuk APD lengkap di pasaran cukup mahal, sekitar Rp 300.000 hingga Rp 900.000.
Lalu, dengan keterbatasan yang ada, dia memilih jas hujan plastik bagi para tenaga medisnya.
Bahannya sebenarnya lebih kuat dari bahan plastik, namun memang sedikit lebih panas.
"Tapi kalau dilihat pemakaiannya untuk APD sangat efektif, saya bilang cukup keren, karena warna warni," tutur dia.
Baca juga: Menantu Positif Virus Corona di Dubai, Pasangan Suami Istri di Sukabumi Diisolasi
(Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik, Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor: Farid Assifa, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.