Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali dari Luar Negeri, Ini Rute Perjalanan Pasien Terduga Corona di Kupang

Kompas.com - 04/03/2020, 10:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua karyawan BUMN di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dirawat intensif di ruang isolasi Rumah Sakit WZ Johannes Kupang.

Keduanya mendatangi Rumah Sakit WZ Johannes Kupang setelah menderita batuk pilek usai kembali dari Jepang dan Korea Selatan.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSU WZ Johannes Itha Malawa menjabarkan rute perjalanan dua pasien terduga terpapar virus corona itu.

Baca juga: Virus Corona, Deteksi Suhu dan Penggunaan Termometer Tembak...

Pasien pertama, kata Itha, berangkat dari Kupang menuju Jepang pada 17 Februari 2020. Pasien itu sempat transit di Hongkong.

Itha menyebut, pasien pertama itu kembali ke Indonesia setelah transit di Hongkong pada 27 Februari.

Pada 28 Februari, pasien itu terbang ke Surabaya. Pasien itu melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta pada 29 Februari.

Ia kembali ke Kupang menggunakan pesawat terbang pada 1 Maret 2020.

Sementara pasien kedua berangkat menuju Korea Selatan pada 21 Februari malam. Pasien itu kembali ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 25 Februari.

Pada 26 Februari, pasien itu melanjutkan perjalan menuju Klaten dan Yogyakarta. Ia kembali ke Kupang pada 2 Maret.

Tiba di Kupang, kedua karyawan BUMN itu menderita batuk dan pilek. Mereka pun berinisiatif mendatangi Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang.

Mereka akan diobservasi selama 14 hari. Tim RSU WZ Johannes Kupang telah mengambil sampel darah, dahak, dan dari tenggorokan, pasien tersebut.

Sampel itu telah dikirimkan ke Litbangkes Kemeneterian Kesehatan Jakarta untuk diteliti.

"Paling lama 14 hari, kita sudah ketahui hasilnya. Keduanya mengaku, bahwa sebelum berangkat ke luar negeri, sudah alami batuk pilek tetapi tidak demam, sehingga untuk memastikan, kita harus kirim sampel ke sana," kata Itha saat konferensi pers, Selasa (3/3/2020).

Itha pun mengimbau seluruh warga NTT tidak panik berlebihan terkait informasi ini.

"Jangan takut berlebihan, pentingkan menjaga kekebalan tubuh dengan hidup sehat," imbuhnya.

Sementara itu, dokter spesialis paru RSU WZ Johannes Kupang, Nickson mengatakan, dua pasien itu dimasukkan ke ruang isolasi natural mekanik.

"Masa inkubasi 14 hari. Meski tidak ada gejala demam, tetapi ditambahkan masa inkubasinya untuk menjaga-jaga," katanya.

Baca juga: Cerita Lengkap soal Mobil Bergoyang TikTok di Underpass Kentungan Yogyakarta

Saat ini, pihak RSU sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan NTT untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Jangan cemas, pentingkan pencegahan. Siapkan ketahanan tubuh dengan selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, olahraga dan hindari kontak langsung dengan pasien yang ada gejala virus corona," jelas Nickson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com