Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Uji Pembebanan, Alun-alun Surabaya Segera Dilalui Kendaraan

Kompas.com - 28/02/2020, 23:18 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) telah melaksanakan uji pembebanan atau loading test di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur, tepatnya di sisi timur, Jumat (28/2/2020).

Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKPCKTR Surabaya Iman Krestian mengatakan, uji pembebanan dilakukan karena di bawah Jalan Yos Sudarso merupakan basement Alun-alun Surabaya.

"Separuh Jalan Yos Sudarso rencananya akan dibuka dan bisa dilalui kendaraan pada 1 Maret 2020 nanti," kata Iman saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Hampir Menangis, Yusrinda dan 52 Orang Rombongan Keluarganya Gagal Umrah Gara-gara Corona

Sementara itu, di sisi barat Jalan Yos Sudarso dari arah Jalan Gubernur Suryo akan dibatasi safety line dan tetap ditutup pagar selama sepekan.

"Karena Jalan Tos Sudarso sisi barat pengecorannya tidak bersamaan dengan area yang akan dibuka," ujar Iman.

Saat uji pembebanan dilakukan, setidaknya ada satu unit Bronto Skylift milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya dengan bobot 60 ton dan tiga unit dump truck berkapasitas masing-masing 20 ton melintas di jalan Yos Sudarso.

"Tadi total kapasitasnya ini 90 ton jadi kita cek, apakah ambrol atau ada penurunan dan semacamnya, itu kita uji. Jadi ini kondisi saat ini belum ada muatannya," ujar dia.

Menurut Iman, uji pembebanan akan dilakukan lagi menggunakan dump truck bermuatan.

"Kalau memang ada kekhawatiran kita perbaiki dulu, baru dibuka. Kalau aman-aman saja kita buka sesuai rencana, separuh jalan," kata Iman.

Uji pembebanan tanpa muatan dan dengan muatan dilakukan untuk memastikan Jalan Yos Sudarso aman dan tidak ambles.

Pihaknya tidak mau ambil risiko untuk membuka jalan tersebut.

"Ini pertimbangan safety-nya. Kita enggak mau ambil risiko dan saat dioperasikan justru ada kendala," kata dia.

Baca juga: Ungkap Penyebab Santri Tewas di Sukabumi, Polisi Tunggu Hasil Laboratorium

Hasil dari simulasi loading test, terdapat defleksi (penurunan) maksimum sebesar 1,33 milimeter.

"Nilai tersebut masih di bawah defleksi izin yaitu 27 milimeter berdasarkan peraturan jalan dan jembatan yang berlaku," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com