CIANJUR, KOMPAS.com – Tren kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban relatif tinggi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Niki Ramdhany menyebutkan, medio Mei hingga Desember 2019, jajarannya berhasil mengungkap sembilan kasus asusila tersebut.
Sementara di awal tahun ini, Polres Cianjur berhasil mengungkap kasus asusila yang cukup menyita perhatian publik, yakni seorang siswi SD yang dibawa kabur selama 4 tahun oleh pria paruh baya, dan dicabuli hingga hamil.
Baca juga: Cerita Siswi SD Diculik 4 Tahun hingga Pulang Dalam Keadaan Hamil
“Ya, trennya memang tinggi di Cianjur ini. Karena itu, kasus asusila ini jadi atensi kita,” kata Niki saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, belum lama ini.
Selain penanganan, upaya preventif juga digiatkan dengan melibatkan personel di tingkat polsek dan bhabinkamtimbas melalui penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait edukasi kasus kekerasan seksual, seperti modus pelaku dan upaya pencegahannya.
Baca juga: Siswi SD Dibawa Kabur Buruh Tani 4 Tahun, Ini Cerita Korban
Jajarannya juga terus berkordinasi dengan lembaga dan instansi terkait, terutama dengan pemerintah daerah.
"Kita mengajak peran orangtua untuk meningkatkan pengawasan terhadap keseharian anak. Orangtua harus tahu lingkungan pergaulan anaknya, dan dengan siapa mereka berinteraksi dan bergaul," ujar Niki.
Sebelumnya diberitakan, Polres Cianjur mengungkap sembilan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.