Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Virus Corona, 1.000 Pemandu Wisata di Bali Menganggur

Kompas.com - 03/02/2020, 22:31 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Dampak wabah virus corona di China juga terasa hingga Bali. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali menyebutkan, hampir 1.000 pemandu wisata berbahasa Mandarin telah menganggur sejak seminggu lalu.

Ketua HPI Bali I Nyoman Nuarta mengatakan, setidaknya ada 1.300 orang yang biasa membawa turis berbahasa Mandarin. Sekitar 80 persen fokus melayani turis asal China, sementara sisanya menangani turis dari Makau dan Taiwan.

"Sudah dari seminggu lalu terasa. Pertama, anggota kami 80 persen yang handle (turis berbahasa) Mandarin sudah tak bekerja. Ini utamanya China daratan, kalau dari Taiwan dan Makau (masih) ada beberapa," kata Nuarta saat dihubungi, Senin (3/1/2020).

Baca juga: Rindu Ayah Mahasiswa yang Dievakuasi dari Wuhan, Sudah Lihat di TV tetapi Belum Bisa Ngobrol

Menurut dia, para pemandu wisata yang menganggur tersebut mulai beralih ke profesi lain, seperti sopir. Selain itu ada juga yang memilih pulang ke kampung halamannya.

Nuarta berharap, virus corona yang mewabah ini segera berlalu karena dunia pariwisata sangat terpukul dengan tidak adanya wisatawan dari China.

"Mudahan tak terlalu lama. Semoga segera ada kepastian. Kami juga bersyukur di Bali masih negatif, artinya market lain masih bisa datang ke Bali," harapnya.

Baca juga: 4 Fakta di Balik Viral Bakso Kaki Tikus, Omzet Terjun hingga Pengunggah Ajak Damai

Nuarta menambahkan, segmen lain yang terdampak dari menurunnya jumlah kunjungan turis China, yakni aktivitas marine sport di Nusa Dua, Lembongan, dan Nusa Penida, serta obyek wisata Uluwatu, Tanah Lot, dan Geopark Gianyar.

"Ini pasti berpengaruh karena segmen pasarnya dominan Chinese. Mereka (turis China) itu sukanya pantai, spa, pura, dan belanja," kata Nuarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com