Salin Artikel

Gara-gara Virus Corona, 1.000 Pemandu Wisata di Bali Menganggur

Ketua HPI Bali I Nyoman Nuarta mengatakan, setidaknya ada 1.300 orang yang biasa membawa turis berbahasa Mandarin. Sekitar 80 persen fokus melayani turis asal China, sementara sisanya menangani turis dari Makau dan Taiwan.

"Sudah dari seminggu lalu terasa. Pertama, anggota kami 80 persen yang handle (turis berbahasa) Mandarin sudah tak bekerja. Ini utamanya China daratan, kalau dari Taiwan dan Makau (masih) ada beberapa," kata Nuarta saat dihubungi, Senin (3/1/2020).

Menurut dia, para pemandu wisata yang menganggur tersebut mulai beralih ke profesi lain, seperti sopir. Selain itu ada juga yang memilih pulang ke kampung halamannya.

Nuarta berharap, virus corona yang mewabah ini segera berlalu karena dunia pariwisata sangat terpukul dengan tidak adanya wisatawan dari China.

"Mudahan tak terlalu lama. Semoga segera ada kepastian. Kami juga bersyukur di Bali masih negatif, artinya market lain masih bisa datang ke Bali," harapnya.

Nuarta menambahkan, segmen lain yang terdampak dari menurunnya jumlah kunjungan turis China, yakni aktivitas marine sport di Nusa Dua, Lembongan, dan Nusa Penida, serta obyek wisata Uluwatu, Tanah Lot, dan Geopark Gianyar.

"Ini pasti berpengaruh karena segmen pasarnya dominan Chinese. Mereka (turis China) itu sukanya pantai, spa, pura, dan belanja," kata Nuarta.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/03/22313951/gara-gara-virus-corona-1000-pemandu-wisata-di-bali-menganggur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke