Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.000 Hektar Jagung di NTT Terserang Hama Ulat, Petani Menjerit

Kompas.com - 03/02/2020, 12:59 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Hama ulat grayak menyerang ribuan hektar kebun jagung milik petani di Kabupaten Flores Timur, NTT

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur (Flotim) Anton Wukak Sogen mengatakan, ada 4.000 hektar kebun jagung milik petani terserang hama ukat grayak pada Januari 2020. 

Anton menuturkan, hama ulat grayak menyerang hampir seluruh kebun jagung petani di Flores Timur. 

Baca juga: Basmi Hama Tikus, Petani di Jawa Timur Gelar Sayembara hingga Sewa Pemburu

"Data yang kami himpun sampai hari ini mencapai 4.000 hektar. Ini merata di seluruh kecamatan," kata Anton kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (3/2/2020). 

Pihaknya sudah bertemu dengan Bupati Flotim Anton Hadjon agar segera menyatakan kondisi itu masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). 

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT agar bisa memberikan peralatan penyemprot dan pestisida kimia. 

"Saat ini daerah tidak ada dana tanggap darurat sehingga kami minta bantuan provinsi untuk membantu para petani yang kena dampak. Harapannya ada dana," ungkap Anton. 

Anton mengimbau kepada stafnya di lapangan agar bisa membantu para petani dengan mencari alternatif lain, semisal penghilangan hama dengan praktik budaya yang dijalankan untuk mengusir hama ulayat grayak. 

Sementara itu, Thomas Uran, Direktur LSM Ayu Tani, mengatakan, hama ulayat grayak sudah sangat parah menyerang jagung para petani.

Baca juga: Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Kudus

Thomas menyarankan agar para petani menggunakan beberapa kearifan lokal untuk mengusir hama sebelum ada pestisida dari pemerintah. 

"Tahun ini serangan ulat grayak ini parah sekali. Petani menjerit. Semuanya bisa gagal panen," kata Thomas. 

Thomas berharap pemerintah bisa menanggulangi persoalan pelik yang tengah melanda para petani di Kabupaten Flores Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com