Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Warga Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Ismawati mengaku sering tak tidur semenjak abrasi mengikis tanah di Sungai Enim.

Sebab, rumahnya terancam ambruk akibat terjadinya abrasi tersebut.

Saat ini, lahan 8 meter dengan panjang 100 meter di sisi Sungai Enim sudah runtuh.

Akibat runtuhnya tanah yang menjadi pondasi sejumlah rumah, dinding rumah menjadi retak.

Ismawati mengaku sangat ketakutan. Hidupnya menjadi tak tenang.

"Takut, Pak, apalagi jika hujan deras turun, saya sering tidak tidur malam, khawatir jika tanah kembali longsor terutama yang ada di bawah rumah kami," ungkap ibu rumah tangga tersebut.

Baca juga: 103 Rumah di Pulau Ambo, Sulawesi Barat, Terancam Tenggelam akibat Abrasi

Belum ada tanggapan

Ilustrasi hujanKulkann Ilustrasi hujan

Warga lainnya, Edi Sudirman mengatakan, rumahnya menjadi salah satu yang berpotensi terdampak abrasi.

"Lihat sendiri rumah saya, pak. Sudah hampir hancur, tinggal nunggu robohnya saja," kata dia

Ia mengaku sudah berulang kali membuat laporan perihal rumah warga yang terancam ambruk pada pemerintah.

Apalagi abrasi sungai sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Kondisinya semakin parah semenjak tahun 2019.

Edi khawatir rumahnya dan empat rumah warga lainnya ambruk ke sungai jika pemerintah tidak memberikan solusi.

"Pemerintah sudah datang tapi tidak ada solusi, melapor-melapor, tanda tangan-tanda tangan tapi tidak ada kelanjutan," kata dia.

Selain rumah terancam ambruk, sejumlah pohon sudah jatuh ke sungai akibat abrasi.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria | Aprilia Ika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com