Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 07:58 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Sleman akan menjadi saksi sejarah pemecahan rekor dunia wanita berkebaya.

Di dalam pemecahan rekor ini akan ada 2020 wanita berbusana kebaya dengan kain batik nusantara.

Pemecahan rekor dunia ini akan digelar pada 20 Februari 2020 di Sleman City Hall.

Ketua Panitia 2020 Wanita Berkebaya R Ay Diah Purnamasari Zuhair mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk melestarikan kebaya sebagai pakaian wanita Indonesia.

Kebaya terbukti mampu menjadi pakaian dengan nuansa universal tanpa meninggalkan budaya.

"Mereka juga akan tampil memecahkan rekor dunia yakni 2020 wanita berbusana kebaya dengan kain batik nusantara," ucap Diah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: 9 Kasus Warga Negara Asing di Tanah Air, Lecehkan Tempat Suci hingga Curi Kebaya di Butik

Pemecahan rekor ini akan disahkan oleh Royal World Record, lembaga yang mencatat rekor dunia dan bekerjasama dengan beberapa institusi lain yang juga terafiliasi dengan World Peace Commision yang ada di bawah UN Peace.

Selain itu, 2020 wanita berkebaya ini juga akan secara bersama-sama menyuarakan perdamian bagi dunia.

"Para peserta yang berasal dari lintas suku, etnis, bangsa, budaya, adat, agama, dan kepercayaan serta lintas bahasa akan menyerukan perdamaian dunia. Diharapkan wanita Indonesia menjadi agen perdamaian dunia," ujar Diah.

Selama ini kebaya dikenal sebagai jenis busana yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa.

Padahal banyak jenis kebaya yang tersebar di Indonesia.

Bahkan sejak 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi.

Baca juga: Di Balik Rancangan Kebaya Hijau Nusantara Sri Mulyani

Menurut Diah, melalui "Royal World Record 2020 Wanita Berkebaya" diharapkan semakin meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian budaya khususnya kebaya dan batik.

"Generasi milenial juga diharapkan dapat lebih memahami nilai-nilai moral, etika, dan budaya Indonesia," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com