Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dievakuasi, Warga Selapan: Kami Tak Kenal Pelaku Tapi Kena Imbasnya

Kompas.com - 23/12/2019, 21:10 WIB
Heru Dahnur ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sekitar ratusan warga asal daerah Selapan, Sumatera Selatan masih harus dievakuasi di berbagai tempat di Kepulauan Bangka Belitung, Senin (23/12/2019).

Warga yang diungsikan itu mengaku tidak mendapat kepastian soal tempat tinggal mereka selanjutnya.

"Kami binggung belum kepastian kami tinggal di mana. Mau pindah atau balik ke Batu Belubang," kata Nurlaila (60) kepada Kompas.com di Mapolres Pangkal Pinang.

Baca juga: Fakta Bapak dan Anak Ditusuk di Bangka Tengah, Berawal dari Tegur Pengedara Motor

Nurlaila dan pengungsi lainnya menginap di aula Mapolres Pangkal Pinang setelah dievakuasi aparat pada Sabtu (21/12/2019) malam.

Sementara anak-anak balita dan orangtua mereka diinapkan di panti terdekat.

"Kalau untuk pindah banyak perabotan harus dikumpulkan dulu," kata Nurlaila.

Ibu dua anak ini tinggal di rumah kontrakan di Desa Batu Belubang sejak tiga tahun terakhir.

Hal senada diutarakan Karna (19) yang juga ikut dalam pengungsian di Mapolres Pangkal Pinang. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui duduk persoalan.

"Sekarang belum bisa balik ke Batu Belubang. Tidak tahu sampai kapan," ujar Karna.

Warga lainnya, Rian (20) mengaku tidak mengenal pelaku penusukan yang diduga warga asal daerah Selapan.

"Kami kena imbas, tidak tahu dan tidak kenal pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Bapak dan Anak Ditusuk di Bangka Tengah, Polisi Cek Rekaman CCTV

Rian juga mengaku tidak mengetahui, soal kesepakatan akan diusir jika warga daerah Selapan berbuat kegaduhan di Batu Belubang.

"Sehari-hari saya bantu kerja serep di TI (tambang timah inkonvensional," sebutnya.

Diketahui, buntut penusukan terhadap Arfan (49) dan anaknya Raffi (22), menyebabkan ratusan warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang terpaksa dievakuasi.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com