Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Gubernur Babel Dorong 3 Agenda Utama Pengembangan Pariwisata

Kompas.com - 15/12/2019, 14:54 WIB
M Latief

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, menyatakan akan mengoptimalkan pengembangan pariwisata untuk menarik minat wisatawan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hal tersebut dipaparkan oleh Erzaldi dalam perbincangan dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dan Pemimpin Redaksi National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim di Pangkal Pinang, Minggu (15/12/2019).

Ada 3 agenda utama yang didorong oleh Erzaldi untuk mendorong pengembangan pariwisata itu. Pertama, mengembalikan kejayaan lada Bangka Belitung. Kedua, memperkenalkan potensi wisata Bangka Belitung baik wisata alam, kuliner, budaya, dan lainnya kepada masyarakat lebih luas hingga mancanegara.

Adapun agenda ketiga adalah memperpanjang waktu kunjungan para wisatawan di Bangka dan Belitung.

"Lada itu produk yang melimpah di Bangka Belitung, terutama lada premium. Zaman dulu orang Eropa cari lada sampai ke sini, maka saya ingin kembalikan kejayaan itu. Sekarang perhatian pemerintah untuk lada bahkan kalah dengan kopi, tembakau, atau sawit," ujar Erzaldi.

Data yang disampaikan Pemprov Bangka Belitung, dari 80.000 ton penghasilan lada Indonesia per tahun, 40.000 ton atau setengahnya berasal dari Bangka Belitung.

"Kalau melihat itu saya merasa perlu mendorong pemerintah provinsi Bangka Belitung, dan juga pemerintah pusat untuk berupaya membangkitkan kejayaan lada sebagai bagian yang dianggap penting," tambah Erzaldi.

Selain lada, hal yang akan diperkuat adalah memperkuat daya tarik wisata berupa program island hopping dan pengelolaan Geopark Belitung yang dikelola dengan konsep perlindungan holistik, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, Belitung punya keanekaragaman flora dan fauna seperti hutan kerangas, hutan tanaman obat, hewan langka tarsius dan berbagai flora dan fauna unik lainnya.

"Tahun depan kita akan dorong perencanaan untuk itu dan di 2021 pelaksanaan programnya sudah bisa dijalankan," kata Erzaldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com