Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Rusip, Ikan Laut Fermentasi Khas Bangka Belitung

Kompas.com - 31/05/2019, 15:35 WIB
Heru Dahnur ,
Rachmawati

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com -Jika anda penggemar seafood, wajib mencoba makanan  khas Kepulauan Bangka, yakni rusip yang terbuat dari ikan laut mentah.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi salah satu tempat produksi rusip di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah. Konon, rusip dari Desa Batu Belubang memiliki cita rasa yang dianggap paling khas.

"Ada sekitar lima rumah yang membuat rusip di desa ini. Racikannya diwariskan secara turun-temurun," kata Sisi, warga pembuat Rusip, saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (31/5/2019).

Baca juga: 5 Kisah Toleransi di Bulan Puasa, Dosen yang Sediakan Makanan untuk Mahasiswanya hingga Umat Hindu Berbagi Takjil

Sisi mengatakan, rusip merupakan makanan olahan fermentasi. Dibutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk mengolah rusip dari awal hingga siap disajikan.

Bahan untuk membuatnya adalah ikan teri basah, garam, dan gula aren.

"Ikan teri yang baru dari laut dibersihkan, kemudian dicampur bahan yang lain dan didiamkan dalam wadah tertutup selama lebih kurang satu minggu. Setelah itu dikemas dalam botol plastik," kata Sisi.

Setiap rumah produksi, rata-rata menghasilkan 1.000 botol rusip setiap bulannya.  Per botol rusip dijual Rp 8.000. Menurut Sisi, produksi rusip sangat tergantung ketersediaan ikan sebagai bahan baku utama.

"Kalau musim angin kencang, ikan tidak ada karena nelayan tidak melaut. Paling hanya mengandalkan stok yang jumlahnya terbatas," ujar Sisi. 

Baca juga: Mengenal Kora-kora, Perahu Perang Khas Maluku Utara

Sisi mengungkapkan, rusip miliknya yang diberi label Yatin, khusus menggunakan ikan teri sebagai bahan baku utama. Sementara rumah produksi lainnya, ada yang menggunakan ikan laut jenis lain seperti kan tambak kecil.

Meskipun bahan baku berbeda, rusip tetap memiliki cita rasa yang sama, yakni asin, sedikit kental dengan aroma yang khas.

Rusip dapat dikonsumi langsung dengan nasi dan lalapan sayur. Namun ada juga warga yang memilih menumisnya. Rusip diyakini kaya kalsium dan protein. Selain bagus untuk kesehatan, rusip dianggap juga sebagai penambah stamina kaum pria.

Selain dikonsumsi sendiri, rusip juga menjadi bahan makanan dalam jamuan makan bersama atau nganggung, temasuk juga saat berbuka puasa bersama.

Rusip kerap disajikan berdampingan dengan sambal cabai dan kuah kecap. 

Rusip yang dibuat oleh warga Desa Batu Belubang dipasarkan melalui agen. Agen akan mengambil rusip yang telah siap lalu dipasarkan ke toko-toko atau pusat perbelanjaan di Kota Pangkal Pinang.

Baca juga: Jelang Lebaran, KLHK Ingatkan Pemudik soal Sampah Plastik dan Makanan

Bahkan produk rusip asal Desa Batu Belubang juga dipasarkan lintas provinsi seperti ke Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com