Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Tantang ITB Rancang Transportasi Kota Bandung Berbasis Kereta

Kompas.com - 12/12/2019, 19:47 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menantang Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang transportasi berbasis kereta di Kota Bandung, Jawa Barat.

“Saya challange ITB demi Kota Bandung. (rancang) transportasi dalam kota berbasis kereta api,” ujar Bambang, saat pembukaan Pameran Poster dan Produk Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi di Bandung, Kamis (12/12/2019).

BBaca juga: Ini Syarat agar Bupati Bandung Barat Keluarkan Izin Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung

Bambang mengatakan, meski Indonesia negara maritim, bangsa ini tetap membutuhkan kereta.

Bahkan ke depan, Indonesia terutama pulau Jawa membutuhkan banyak komuter, LRT dan MRT.

“Perlu dipertimbangkan (ITB) memiliki program studi perkeretaapian,” ujar Bambang.

Walaupun untuk Kota Bandung tentunya kereta cukup sulit mengingat secara geografis yang bergunung-gunung, tapi bukan berarti tidak mungkin.

Bambang mencontohkan ada sebuah negara pegunungan yang transportasinya mengandalkan kereta. Mereka menggunakan kereta gantung.

Di Indonesia, kereta gantung hanya untuk berwisata. Namun di negara tersebut, kereta gantung menjadi transportasi utama.

“Barangkali (cerita itu) bisa menjadi inspirasi untuk menolong Kota bandung. Sebelum menolong (kota) yang lain, tolong dulu Kota Bandung.” ujar dia.

Dari sisi teknologi, sambung Bambang, Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

Seperti pengerjaan LRT di Jakarta. Dari gerbong hingga lokomotif dibuat anak bangsa yakni melalui INKA.

Baca juga: Stasiun KA Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar Akan Terkoneksi dengan Stasiun Bandung

Kereta tersebut dikontrol dari pusat kendali. Dalam hal kebisingan dan goncangan juga sudah mulus.

“Ketika saya mencoba MRT dari Jepang, (rasanya) sama. Teknologi kita bisa bersaing, kita sudah siap menuju teknologi kereta,” ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com