Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Tak Ada Industri di Karanganyar Buang Limbah ke Sungai Bengawan Solo

Kompas.com - 03/12/2019, 20:33 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyebut, pengolahan limbah industri di Karanganyar tertangani dengan baik.

Sehingga, tidak ada industri yang membuang limbah ke aliran Sungai Bengawan Solo.

"Kalau Karanganyar saya kira terkontrol," kata Juliyatmono, kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Juliyatmono mengatakan, limbah industri yang ada di Karanganyar semua telah diolah dengan baik dan tidak dibuang ke Sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Menteri LHK Minta Tim Usut Pencemaran Sungai Bengawan Solo

Sebab, semua pelaku industri telah menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara komunal untuk mengolah limbah tersebut.

"Kami pantau terus. Jadi, tidak ada industri di Karanganyar yang membuang limbahnya ke sungai (Bengawan Solo)," ujar dia.

Dengan pengolahan limbah yang baik, lanjut Juliyatmono, ada pengembang perumahan dan apartemen yang tertarik untuk mengembangkan Sungai Bengawan Solo sebagai destinasi.

Juliyatmono mengklaim, sanitasi pembuangan air limbah industri di Karanganyar merupakan terbaik kedua di Indonesia karena didukung dengan keberadaan IPAL di setiap pelaku industri.

"Kami pantauan terus. Jangan sampai limbah mengancam pertanian dan lainnya. Sampai saat ini juga tidak ada keluhan masyarakat soal limbah," tutur dia.

Baca juga: Pencemaran Sungai Bengawan Solo di Blora Sudah Terjadi Belasan Tahun

Kawasan industri di Karanganyar tersebar di empat kecamatan. Di antaranya ada di Gondangrejo, Jaten, dan Kebak Kramat.

Kendati banyak kawasan industri, pihaknya menegaskan, tetap akan mempertahankan terhadap keberadaan lahan pertanian.

Terlebih dengan adanya Waduk Gondang yang diresmikan Presiden Jokowi.

"Kami terus mempertahan lahan pertanian berkelanjutan. Karena kami surplus beras," kata Juliyatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com