Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2019, 13:23 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Apa jadinya jika setiap pagi hari di halaman rumah didapati bungkusan plastik hitam, lalu saat dicek ternyata berisi kotoran manusia?.

Perasaan terganggu itulah yang dialami oleh warga yang tinggal di lingkungan Jalan Argo Wilis, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Warga cukup resah hingga menjadi kegaduhan. Apalagi, hal itu sudah berlangsung selama sepekan dan mereka juga tidak mengetahui siapa pelaku yang tidak beradab itu.

Hingga kemudian, warga yang resah itu mengadukannya kepada Babinkamtibmas setempat. Saat itu, disepakati adanya patroli bersama sekaligus upaya pengintaian di sekitar lokasi.

Baca juga: Terpeleset Saat BAB, Kakek Tewas Tenggelam di Aliran Bengawan Solo

Benar saja, upaya mereka membuahkan hasil. Pada pagi 10 Nopember 2019 pukul 04.30 WIB, mereka menangkap basah pelakunya berinisial SPM (48).

"Pelaku berangkat kerja dan membuang kotoran di depan rumah warga," ujar Kasie Humas Polsek Semen Aiptu Dedi Setiawan, melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11/2019).

Pelaku itu rupanya seorang wanita yang juga masih tetangga dusun. Pelaku itu, membuang kotoran sejak 10 November yang lalu.

Dia melakukannya setiap dua hari sekali dengan cara melemparnya dari atas motornya. Itu dilakukannya pagi-pagi buta saat berangkat kerja di sebuah pabrik rokok besar di Kediri.

Warga sempat marah kepada pelaku yang baru saja tertangkap basah itu. Meski demikian, dalam peristiwa itu, tidak ada aksi anarkistis apalagi main hakim sendiri.

Warga menyerahkannya kepada pihak berwenang mulai dari perangkat desa hingga kepolisian. Pertemuan berlangsung di Mapolsek.

Dari pertemuan itu disepakati adanya surat pernyataan bermaterai dari pelaku yang pada intinya tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Baca juga: Sering BAB di Celana, Bocah 4 Tahun Tewas Dipukuli Abang Ipar

Lalu apa yang melatarbelakangi pelaku melakukan aksinya?. Pengakuannya kepada polisi, pelaku tidak mempunyai fasilitas buang air besar di rumah.

"Alasan pelaku ndak punya toilet," pungkas Dedi Setiawan.

Selain hukuman formal itu, pelaku nampaknya juga mendapatkan semacam hukuman sosial. Itu tergambar pada foto-foto yang tersebar di media sosial.

Salah satunya foto kiriman salah satu warga net di grup Facebook Berita Kota Kediri.

Salah satu foto nampak tulisan besar pada sepotong sobekan kardus bertuliskan perbuatan pelaku. Tulisan itu terpampang pada motor matic merah yang diduga milik pelaku. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com