Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Blankspot, Kebakaran Hutan di Gunung Lawu Masih Berlangsung

Kompas.com - 16/11/2019, 15:02 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Meski kepulan asap kebakaran Hutan Gunung Lawu sempat berkurang pada Sabtu (16/11/2019) pagi, namun menjelang siang hari asap kembali terlihat tebal di hutan bagian utara gunung.

Kasie Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Feri Yoga Saputra mengatakan, 3 titik api di Desa Sukowidi, Desa Bedagung dan Desa Ngiliran mulai bisa dipadamkan petugas gabungan dan masyarakat.

"Di Desa Sukowidi, Desa Bedagung dan Desa Ngiliran sudah bisa dikondisikan, saat ini api naik ke atas,” ujar Feri, Sabtu.

Baca juga: Kebakaran Lahan di Gunung Lawu

Feri melanjutkan, upaya pemadaman api masih menggunakan cara tradisional dengan gepyok menggunakan daun dan ranting.

Sulitnya lokasi kebakaran dijangkau dengan kendaraan pemadam kebakaran membuat upaya pemadaman banyak menemuai kendala.

“Ada beberapa titik blankspot yang sulit terpantau. Blankspot itu kebakaran di area lembah yang curam. Tapi, kami terus berupaya memadamkan api,” imbuh dia.

Upaya pemadaman api kebakarn di Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat pagi melibatkan kurang lebih 2.000 personel, terdiri dari TNI, Polri, anggota BPBD, PMI, Polisi Hutan serta warga di 3 desa.

Hingga Sabtu siang, kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik di hutan bagian Utara Gunung Lawu.

Baca juga: Cerita Warga Saat Api Membakar Hutan Gunung Lawu

Sebelumnya, kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi di area Desa Sukowidi yang berbatasan dengan area hutan pinus milik perhutani.

Dari kesaksian sejumlah warga Desa Sukowidi, kebakaran cepat merambat karena tebalnya rumput ilalang kering.

Belum diketahui apa yang menyebabkan kebakaran yang terjadi sejak Jumat (15/11/2019) pukul 08.30 WIB tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com