Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Saat Api Membakar Hutan Gunung Lawu

Kompas.com - 15/11/2019, 17:45 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com  —  Ratusan warga Desa Sukowidi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, naik ke atas hutan Gunung Lawu pada Jumat (15/11/2019) pagi. 

Mereka berbondong-bondong turut memadamkan api yang membakar hutan di Gunung Lawu.

Salah satu warga Sukowidi bernama Supena mengatakan, ratusan warga membuat ilaran api atau jalur batas khusus.

Mereka juga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. 

"Kami buat ilaran dan memadamkan api dengan peralatan seadanya pakai gepyok,” ujarnya Jumat (15/11/2019).

Supena menambahkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 08:30 WIB.

Baca juga: Dijarah Ratusan Monyet, Petani di Kaki Gunung Lawu Gagal Panen

Api membakar rumput ilalang kering

 

Api cepat sekali merambat ke wilayah hutan lain karena tebalnya ilalang yang mengering.

Musim kemarau panjang membuat sebagian besar rumput ilalang di hutan Gunung Lawu mudah terbakar karena kering.

“Rumput terbakar yang terbawa angin dan jatuh di ilalang kering langsung terbakar, apalagi angin cukup kencang ke arah utara,” katanya.

Hingga Jumat siang kawasan di perbatasan Desa Sukowidi mulai padam. 

Namun, angin yang bertiup kencang membuat api kembali menjalar ke kawasan hutan di perbatasan Desa Bedagung.

“Warga banyak yang turun sebelum shalat Jumat tadi. Sudah kecapekan memadamkan api,” ucapnya.

Meski kawasan hutan yang terbakar masih cukup jauh dari pemukiman warga, warga di Desa Sukowidi terlihat bersiap siaga sambil mengawasi kebakaran hutan yang terus meluas.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu Diduga karena Aktivitas Pembuatan Arang

Pembuatan arang

Sebelumnya, bagian lain kawasan hutan Gunung Lawu juga terbakar pada Oktober 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com