Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Pencurian Belasan Penyu di Pantai Sindu, Bali

Kompas.com - 22/10/2019, 15:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Polsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya mengaku, masih mendalami kasus pencurian 24 ekor penyu di Kawasan Konservasi Pantai Sindu, Denpasar, Bali, Senin (21/10/2019).

Wirajaya mengatakan, pihaknya menerima laporan tersebut sekitar pukul 20.00 Wita.

Kemudian, petugas mendatangi lokasi kejadian. Ia mengatakan, saksi yang diambil keterangannya adalah pengurus konservasi.

Baca juga: Pria Diduga WNA Terekam CCTV Mencuri 24 Penyu di Tempat Konservasi

 

Sementara, buktinya adalah rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV, ia menduga kejadian sekitar pukul 03.00 Wita.

Hal tersebut membuat saksi yang bisa diambil keterangannya sangat sedikit. Sebab, warung-warung di sekitar lokasi masih belum buka. 

Sementara, untuk pelakunya, ia belum berani mengatakan seorang WNA.

"Kami belum berani menyebut pelakunya dari mana. Memang mirip orang asing tapi kami tak bisa pastikan," kata Wirajaya, Selasa (22/10/2019) sore.

Dari laporan yang ia terima, ada sekitar 24 ekor penyu yang hilang.

Baca juga: Belasan Penyu Dilindungi Ditangkap dan Dibunuh, Diambil Daging dan Cangkangnya

15 ekor penyu ukuran dewasa mulai dair ukuran 45 cm hingga 10 cm. Jenisnya yakni penyu lekang, sisik, dan hijau.

Kemudian 15 ekor berukuran 5 cm. "Kalau dirupiahkan sekitar Rp15 juta," kata dia.

Ia mengatakan, kasus semacam ini baru pertama kali terjadi di wilayah Denpasar Selatan. Namun, ia menduga, biasanya penyu akan dijual kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com