BREBES, KOMPAS.com - Musim kemarau panjang dimanfaatkan Komarudin (39), warga Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, untuk menyalurkan hobinya mengukir batu menjadi patung di bantaran Sungai Pemali yang mengering.
Dalam beberapa hari terakhir, setiap sore, Komarudin bersama kakaknya, Arif, mendatangi sungai di desanya tepatnya di bawah jembatan yang berbatasan dengan Desa Wanacala, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
Beberapa batu besar diukir menjadi bermacam bentuk.
Di antaranya seperti buaya, ular, putri duyung, tengkorak kepala manusia, hingga tulisan prasasti "Pemali", dan lainnya.
Baca juga: Kisah Anwar, Merintis Usaha Gula Semut Sejak SMA, Kini Miliki Omzet Ratusan Juta Per Bulan
Hal itu menarik minat warga sekitar untuk melihat dan mengabadikannya.
Komarudin mengaku, kegiatan yang sudah dilakukan sejak 10 hari terakhir itu hanya iseng.
Ia melihat batu-batu besar di dasar sungai yang surut karena kemarau panjang.
Berbekal alat seadanya, ia mengukir batu setiap sore menjelang malam.
"Ukiran-ukiran patung ini hanya iseng-iseng. Bersama kakak dikerjakan saat sore sampai malam hari," ungkap Komarudin, saat dihubungi, Minggu (13/10/2019).