Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Warga Ambon dan Hoaks Tsunami yang Menghantui Pascagempa

Kompas.com - 07/10/2019, 13:02 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebagian besar warga Kota Ambon dan sekitarnya hingga kini masih dihantui rasa trauma pascagempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang wilayah tersebut Kamis (26/9/2019) pekan lalu.

Berbagai imbauan dari pihak berwenang dan juga pemerintah terus dilakukan untuk meredakan kepanikan warga.

Sejumlah relawan juga terus menggelar proses pemulihan trauma bagi warga dan anak-anak di lokasi-lokasi pengungsian, namun rasa kekhawatiran akan adanya gempa dan tsunami di Ambon masih saja menghantui warga.

Kondisi semakin parah, lantaran isu akan ada gempa yang lebih besar disertai tsunami terus beredar di masyarakat baik dari cerita mulut ke mulut, maupun melalui pesan berantai lewat WhatsApp, pesan singkat hingga lewat jejaring media sosial lainnya.

Baca juga: Kisah Pengungsi Gempa Ambon, Takut Kembali ke Rumah hingga Tinggal Terpencar di Gunung

Sebagian warga yang ditemui bahkan percaya bahwa pada tanggal 9, dua hari mendatang, akan ada gempa susulan besar disertai tsunami di Kota Ambon.

Situasi ini tidak hanya terjadi di Ambon, namun juga di dua wilayah yang terdampak gempa yakni di Kabupaten Maluku Tengah dan juga di Seram Bagian Barat.

“Dengar-dengar sih begitu, jadi kami ikhtiar saja, kami mau pulang ke rumah juga takut dan masih trauma apalagi gempa terus terjadi,” kata Simon, salah seornag warga Passo, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian, Senin (7/10/2019).

Hoaks  

Pascagempa susulan yang dirasakan kuat getarannya di Ambon pada Senin dini hari dan siang hari ini, warga kembali dibuat panik dengan beredarnya isu akan terjadi gempa susulan yang belum diketahui pasti berapa kekuatannya.

Dalam informasi yang beredar luas di masyarakat itu juga, warga diminta agar dapat lebih waspada dan dapat melakukan evakuasi mandiri ke lokasi-lokasi yang aman.

Ironisnya, imbauan yang beredar luas itu mengatasnamakan Wali Kota Ambon, Richard Louhenpessy.

Menanggapi beredarnya isu tersebut, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy membantah bahwa imbauan tersebut berasal darinya.

Dia bahkan menegaskan bahwa informasi tersebut hoaks dan hanya bertujuan utnuk menciptakan keresahan di masyarakat.

“Bahwa sementara beredar luas dalam bentuk berita bohong atau hoaks bahwa akan terjadi gempa pada siang ini, saya tegaskan bahwa tidak pernah saya mengeluarkan testimoni dan imbauan yang sementara beredar di masyarajat tentang hal itu,” tegas dia.

Dia menyebut, isu tersebut diedarkan pihak tidak bertanggung jawab yang ingin menciptakan keresahan di masyarakat luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com