Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Semakin Parah, Warga Bangun Tandon Kolam Terpal

Kompas.com - 16/09/2019, 11:02 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SALATIGA,  KOMPAS.com - Warga di Dusun Randuares dan Salib Putih, Kelurahan Kumpulrejo, Salatiga terpaksa membuat tandon berbentuk kolam dari terpal untuk menampung air. Penampungan darurat tersebut dibuat sebagai langkah antisipasi kekeringan yang semakin parah.

Lurah Kumpulrejo, Eska Bayu, mengatakan kekeringan semakin parah dalam sebulan terakhir ini. "Warga selama ini bergantung pada air PAM yang bersumber dari wilayah Ngrawan di Kabupaten Semarang. Namun sejak dua bulan terakhir, layanan mengalami gangguan karena kemarau panjang," jelasnya, Senin (16/9/2019).

Bayu mengungkapkan, kekeringan ini berdampak pada sekitar 415 kepala keluarga. "Ini kekeringan terhitung lama, jadi kita memang menghimpun bantuan lintas instansi dan masyarakat umum yang peduli," terangnya. Bantuan selama ini berdatangan dari PMI, PGRI, dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Salatiga (PSMTI) Salatiga.

Baca juga: Dilanda Kekeringan Ekstrem, 2 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Sejumlah Desa di Kulon Progo

Lebih lanjut, warga yang menjadi pelanggan PAM, masih bisa menikmati air. Meski alirannya tak selancar pada waktu normal. "Kalau kekeringan begini, aliran air PAM dijadwalkan. Tapi seringkali jadwal tidak sesuai karena memang debit air sangat kecil. Solusinya ya dropping bantuan air," terangnya.

Tahun ini, lanjutnya, warga membangun empat kolam terpal untuk penampungan air. Satu terpal, berkapasitas sekitat dua ribu liter air. Menurut Bayu, solusi tersebut terpaksa dilakukan karena tidak ada tandon yang diperuntukan untuk umum. Sementara kalau tandon pribadi, sudah banyak warga yang memiliki.

Menurut Bayu, selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan MCK, dropping air juga dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak warga. "Kebanyakan warga Kumpulrejo memelihara sapi. Kalau tidak ada air, kasihan sapinya, karena ternak tersebut juga sebagai sumber nafkah," jelasnya.

Baca juga: Kekeringan, Warga Terpaksa Minum Air Keruh di Bantaran Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com